SuaraJogja.id - Program inovasi kembali dicanangkan oleh Pemerintahan Kecamatan Banguntapan. Setelah sebelumnya ada Pasar Barter Cash On Delivery (COD), kali ini sistem layanan tanpa turun (lantatur) atau drive thru menjadi solusi untuk menghidari kerumunan saat pembagian bantuan beras.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Kemensos RI Andi ZA Dulung mengatakan, kegiatan pembagian Bantuan Sosial Beras (BSB) merupakan program dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pemerintah Kecamatan Banguntapan tidak sendiri, tetapi juga didampingi oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan Korcam Program Keluarga Harapan (PKH) Banguntapan.
"Saya sangat apresiasi sekali inovasi ini. Semoga dengan sistem seperti ini penerapan protokol kesehatan bisa lebih dimaksimalkan,” kata Andi, kepada awak media, Sabtu (17/10/2020).
Sistem layanan tanpa turun ini dimulai dari penerima bantuan yang datang dengan menggunakan sepeda motor masuk ke lokasi untuk melakukan pendaftaran dengan tetap berada di atas motor masing-masing.
Agar kerumunan makin terpecah, antrean dibedakan dengan kertas undangan yang terbagi atas tiga warna berbeda: putih, kuning dan biru.
Setelah mendaftar dan telah diverifikasi oleh petugas yang berjaga, selanjutnya penerima langsung menuju ke sebelah truk yang sudah tersedia di lokasi.
Tetap dengan berada di sepeda motor masing-masing, petugas akan mengambilkan beras untuk langsung diberikan di atas motor.
Sementara itu Korcam PKH Banguntapan Daniel Krisma menuturkan bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat yang diketahui terkena dampak Covid-19.
Bantuan itu berupa beras sebanyak 15 kilogram perbulan yang diberikan selama tiga bulan.
Baca Juga: Diungkapkan Lahan Sawit Sumsel Lebih Luas dari Sawah, Ini Jawab Herman Deru
Disampaikan Daniel, pemberian bantuan beras ini sudah berlangsung sejak Agustus lalu.
Selama itu tercatat penerima bantuan di Desa Baturetno sebanyak 389 Kepala Keluarga (KK), Desa Singosaren 147 KK, Desa Jagalan 95 KK dan Desa Banguntapan 623 KK.
"Walaupun sudah drive thru protokol kesehatan lain tetap harus ditaati. Pakai masker itu wajib kalau tidak pakai akan ditolak masuk ke lokasi," tegas Daniel.
Sementara itu terpisah, Camat Banguntapan Fauzan Muarrifin, menyampaikan selama ini Banguntapan masuk dalam kategori baik dalam urusan penyaluran bantuan sosial beras.
Hal itu karena penerapan protokol kesehatan yang terus diawasi dan dilakukan dengan ketat oleh semua pihak.
“Hal ini juga sudah mendapat apresiasi dari pemerintah pusat,” ujar Fauzan.
Berita Terkait
-
Diungkapkan Lahan Sawit Sumsel Lebih Luas dari Sawah, Ini Jawab Herman Deru
-
Menikmati Drive Thru Wisata Rumah Hantu Halloween saat Covid-19
-
BPS Beri Warning: La Nina Bisa Ancam Target Produksi Beras Nasional
-
Berawal Dari Grup WA, Camat Banguntapan Buka Pasar Barter
-
Realisasi Bantuan Sosial Beras per 13 Oktober 2020 Capai 64 Persen
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 7 Rekomendasi Tablet Murah Memori 256 GB Mulai Rp 2 Jutaan, Ada Slot SIM Card
Pilihan
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Sisi Lain Muhammad Ardiansyah: Tangguh di Bawah Mistar, Bucin ke Pacar
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu