Mendengar penjelasan Fahmi, Faza yang duduk di depannya spontan meluruskan apa yang diungkapkan pemimpinnya tersebut.
“Sebenarnya bukan dibredel, tapi kayak dimatikan untuk dibuat baru. Jadi tokohnya ini bernama Pak Daniel Dakhidae, kalau nggak salah dosen komunikasi. Itu dialihfungsikan karena istilahnya melawan bapak sendiri, melawan almamater. Topiknya kala itu menggantung Sutarji atau apalah itu,” sambung Faza mencoba meluruskan.
Berjalan mundur menyusuri masa lampau, Faza mengungkap adanya pembungkaman suara kritis mahasiswa yang kala itu selalu dibenturkan dengan alasan problem etis.
Padahal menurutnya, problem etis seharusnya tidak bisa dijadikan landasan untuk membungkam. Sebab, seringkali pihak pembungkam belum membaca tulisan yang dianggap bermasalah secara keseluruhan.
Baca Juga: Nadiem Terjunkan Mahasiswa Bidikmisi Bantu Siswa Belajar Dari Rumah
Di awal-awal penerbitannya, Balairung lebih banyak menelurkan tulisan artikel tema yang bukan bentuk tulisan jurnalistik.
Baru kemudian pada suatu masa lahirlah rubrik wawancara dengan beberapa ahli medio tahun 1988 atau 1989 untuk menyuguhkan artikel tema.
Kala itu, papar Fahmi, BPPM Balairung mulai berani mengangkat isu-isu teraktual di sekitar kampus, Jogja dan Nasional seperti saat ini.
November 1998, Balairung ikut andil dalam sarasehan pers mahasiswa yang melahirkan konsep pers komunitas dan pers wacana.
Sejak saat itulah, kedua konsep tersebut diimplementasikan ke dalam produk-produk jurnalistik BPPM Balairung hingga hari ini.
Baca Juga: Tolak Omnibus Law, BEM SI Geruduk Kawasan Patung Kuda
“Majalah Balairung sebagai bentuk pers komunitas, dan jurnal ilmiah multidisipliner Balairung sebagai implementasi pers wacana,” urai Fahmi.
Berita Terkait
-
Datang ke UGM, Roy Suryo Ungkap Jurusan yang Diambil Jokowi Tak Ada
-
Jokowi Tak Lagi Pakai Kacamata di Masa Tua seperti di Foto Ijazah, Netizen: Kalian Percaya?
-
Jokowi Ternyata Wisuda Dulu Baru Serahkan Skripsi ke UGM, Roy Suryo: Itu kan Aneh
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
-
Mahfud MD: UGM Bukan yang Memalsukan Ijazah Jokowi, Tak Perlu Terlibat
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan