SuaraJogja.id - Dampak pandemi Covid-19 ikut mempengaruhi realisasi kegiatan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Sleman. Sejumlah proyek pembangunan harus ditunda lantaran rasionalisasi anggaran untuk percepatan penanganan covid-19.
Kepala DPUPKP Sleman Taupiq Wahyudi menuturkan, anggaran yang dialokasikan di APBD murni tahun 2020 senilai Rp414,88 miliar.
Namun, pada April dilakukan rasionalisasi anggaran sebesar Rp233,61 miliar, sehingga yang tersisa sekitar Rp181,27 miliar.
"Selama Covid, anggaran dipotong hingga separuh. Pekerjaan yang tidak bisa terealisasi tahun ini, kami usahakan tahun depan dikerjakan, tapi volumenya akan dikurangi," ujar dia, dihubungi wartawan, Senin (19/10/2020).
Baca Juga: Banyak Pemasangan APK Tak Sesuai, Bawaslu Sleman Gelar Operasi Penertiban
Ia melanjutkan bahwa DPUPKP menargetkan pengerjaan 510 paket proyek. Namun dengan adanya rasionalisasi anggaran, hanya 204 paket yang dilanjutkan.
Taupiq mengatakan bahwa proyek yang banyak mengalami penundaan adalah bidang Cipta Karya yang sebagian besar terkait dengan program penyediaan sarana air minum.
Sedangkan bidang Bina Marga hanya menyisakan 21 paket pekerjaan dari awalnya 105 paket.
"Ada beberapa kegiatan di Bina Marga yang curi start, sebelum ada Covid-19 sudah dikerjakan. Ada sekitar lima paket diantaranya peningkatan Jembatan Ngipik, dan ruas jalan Kaliduren-Sumber, serta pemeliharaan berkala tiga ruas jalan," kata dia.
Tak semua proyek saat Pandemi Covid-19 mengalami penundaan. Taupiq mengatakan bahwa pembangunan gedung DPRD, dan Setda Sleman masih dilanjutkan.
Baca Juga: Sebabkan Klaster Covid-19, Kantor Telekomunikasi di Sleman Kena Sanksi
Untuk kegiatan yang berskala besar, para pekerja terlebih dulu dilakukan rapid tes. Di setiap proyek terdapat Gugus Tugas Covid-19 diketuai oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PKK), yang bertugas memantau kepatuhan protokol kesehatan.
Jika ada pekerja yang baru pulang dari luar kota, akan kembali dilakukan rapid tes.
"Rapid tes diterapkan untuk pekerjaan skala besar seperti pembangunan gedung. Jika yang skalanya kecil, pekerja sebatas diminta memakai masker, namun selama ini tidak pernah ada kejadian pekerja proyek positif Covid-19," ucap Taupiq.
Kepala Bidang Bina Marga DPUPKP Sleman Achmad Subhan menambahkan, awal tahun ini terdapat alokasi anggaran Rp110 miliar.
Namun karena pandemi, tidak lebih dari Rp10 miliar yang terealisasi.
"Di ABT, kami mendapat alokasi anggaran sekitar Rp1 miliar untuk peningkatan Jembatan Beji, dan Jembatan Puren. Lalu untuk Jembatan Merah (Condongcatur) , kemungkinan bisa terlaksana tahun 2022, tapi tidak masalah karena masih ada jalur alternatif yang bisa dilalui pengendara," ujarnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Darurat Kekerasan Seksual Anak: Saat Ayah dan Kakek Jadi Predator, Negara Malah Pangkas Anggaran
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja