SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman bakal menggelar penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) yang telah menyalahi aturan pemasangan. Bersama KPU dan Satpol PP Kabupaten Sleman, penertiban akan digelar pada akhir Oktober mendatang.
Ketua Bawaslu Sleman, M Abdul Karim Mustofa menerangkan bahwa saat ini pihaknya tengah mendata titik lokasi dan APK yang melanggar aturan selama masa kampanye.
"Sejak 26 September 2020 lalu, masa kampanye sudah dibuka untuk masing-masing Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sleman, salah satunya dengan pemasangan APK. Namun ada beberapa pemasangan yang tak sesuai aturan. Sehingga harus ditertibkan, saat ini masih kami inventarisasi datanya," kata Karim dihubungi wartawan, Senin (19/10/2020).
Ia melanjutkan bahwa penertiban dilakukan akhir Oktober mengingat aturan pemasangan sudah disampaikan ke masing-masing tim pemenang Paslon pada akhir September lalu. Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi terhadap para Paslon.
Baca Juga: Sebabkan Klaster Covid-19, Kantor Telekomunikasi di Sleman Kena Sanksi
"Hari ini belum, rencananya akhir Oktober (penertiban APK). Sosialisasi juga sudah kami lakukan ke masing-masing pasangan calon," ujarnya.
Karim tak menampik jika pemasangan APK di wilayah kabupaten Sleman banyak yang tak sesuai. Sasaran APK yang akan ditertibkan berupa spanduk, baliho mini dan juga pamflet.
"Iya, sementara kami melihat dari sisi tata cara pemasangan, banyak yang diikat di tiang listrik, dipaku di pohon dan sebagainya," ujar Karim.
Penertiban nantinya akan bekerjasama dengan Satpol PP sebagai institusi penegakan hukum di wilayah Sleman.
Terpisah, Ketua KPU Sleman, Trapsi Haryadi mengungkapkan bahwa terdapat 86 desa di 17 kelurahan wilayah Sleman yang diperbolehkan dipasang APK.
Baca Juga: Antar Penumpang ke Tambakboyo, Driver Ojol Sleman Jadi Korban Perampasan
"Ada 86 desa yang bisa dipasang APK oleh tim masing-masing paslon. Namun dengan memperhatikan aturan yang telah kami tetapkan, seperti pemasangan dengan radius 15 meter dari lingkungan terluar gedung pemerintahan," kata Trapsi.
Ia mengatakan lokasi yang dilarang untuk pemasangan APK antara lain, tempat ibadah termasuk halaman, rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan dan gedung pemerintah.
"Adapun lokasi seperti fasilitas umum, pasar, terminal dan lapangan milik Pemkab Sleman tak diperkenankan sebagai lokasi kampanye termasuk pemasangan APK. Pemasangan di pohon, tiang listrik, traffic Light serta tugu selamat datang tak dibolehkan," kata dia.
Tak hanya itu, Trapsi melanjutkan bahwa stadion yang ada di Sleman juga tak boleh dipasang APK. Sebanyak tiga stadion tersebut adalah Stadion Maguwoharjo, Tridadi dan Klebengan.
Paslon yang melanggar aturan tersebut nantinya akan dikenai sanksi. Pencopotan dan pembersihan akan dilakukan bersama Bawaslu/Panwaslu berkoordinasi dengan Satpol PP.
"Tentunya kami berikan teguran dahulu kepada tim kampanye paslon yang melanggar. Jika tidak dilakukan, maka bawaslu nanti yang melakukan sebagai pengawasnya," ujar Trapsi.
Berita Terkait
-
Truk ODOL Jadi Biang Kerok Kecelakaan, AHY: Tidak Boleh Dibiarkan, Perlu Penertiban
-
Apa Itu APK? Apakah Aman Didownload? Ini Penjelasannya
-
Warpat, Puncak Asri dan Blok Buah Jadi Target Penertiban di Puncak Bogor Besok
-
Murka APK Dirusak, Kubu RK-Suswono Lapor ke Bawaslu: Kita Cari Pelaku
-
Bikin Kacau Bogor, Para Pedagang Warpat Puncak Bakal Patungan Untuk Bayar Ongkos Asmawa Pulang ke Kendari
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Kasus Anjing Gigit Warga di Cangkringan Berakhir Damai, Korban Terima Tali Asih
-
Bawaslu Yogyakarta Surati Tiga Paslon Terkait Pelanggaran Ribuan APK
-
Perahu Terbalik Digulung Ombak, Seorang Nelayan Ditemukan Tewas di Pantai Watulumbung Gunungkidul
-
Gugatan Kepada PT KAI Berlanjut, Keraton Yogyakarta Ingatkan Kepemilikan Lahan Kasultanan
-
Sambut Natal dan Tahun Baru, Yogyakarta Marriott Hotel Suguhkan Keajaiban Bawah Laut hingga Ragam Paket Spesial