SuaraJogja.id - Kedua tim sukses pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul yang maju dalam Pilkada Bantul 2020 melakukan penertiban mandiri Alat Peraga Kampanye (APK) yang dianggap melanggar aturan yang berlaku. Penertiban ini dilakukan setelah adanya temuan sebanyak 157 pelanggaran pemasangan APK oleh KPU Bantul.
Ketua Tim Kampanye pasangan calon Suharsono-Totok Sudarto (Noto), Arif Iskandar, mengatakan, pihaknya kemarin telah menerima surat peringatan terkait pelanggaran pemasangan APK tersebut.
Pelanggaran yang disebutkan mulai dari pemakuan yang dilakukan di pohon hingga APK yang dikaitkan di tiang listrik.
"Setelah menerima surat itu, kita langsung melakukan koordinasi dan imbauan kepada seluruh korcam untuk melakukan penertiban secara mandiri," ujar Arif.
Arif mengatakan, penertiban itu dalam artian memindahkan atau menyusun kembali pemasangan APK sesuai dengan aturan yang telah berlaku.
Pasalnya, menurut informasi yang diterima pihaknya, Rabu (14/10/2020) besok akan ada operasi penertiban APK yang dilaksanakan oleh Satpol PP dan pihak-pihak terkait lainnya.
Disinggung mengenai minimnya akun yang terdaftar di KPU Bantul, Arif menyebut bahwa saat ini mungkin sudah ada penambahan lagi terkait akun yang didaftarkan itu.
Pihaknya yakin, dengan tim media dan IT yang ada, hal itu akan terselesaikan dengan baik.
"Masih terus kita benahi, kampanye daring juga terus kita maksimalkan. Kita masih punya sisa waktu sekitar 52 hari lagi masa kampanye, bakal kita gencarkan," tegasnya.
Baca Juga: Dipasang Gratis Tanpa Pajak, Sejumlah APK di Sleman Tak Sesuai Ketentuan
Sementara itu di sisi lain, Ketua Tim Pemenangan Abdul Halim Muslih-Joko Purnomo (AHM-JP), Kusbowo Prasetyo, menuturkan, pihaknya juga telah melakukan penertiban secara mandiri terkait dengan pemasangan APK yang tidak menaati aturan.
Pihaknya akan terus memerintahkan seluruh relawan untuk bersedia mengawasi pemasangan APK agar tetap sesuai kaidah yang ditentukan.
"Langsung kita tertibkan semua APK yang memang dinyatakan bermasalah kemarin," kata Kusbowo.
Ditanya terkait hal serupa tentang kampanye daring, pihaknya mengaku juga belum dilaksanakan secara maksimal. Terkait dengan jumlah akun yang tergolong masih sediki,t Kusbowo meyakini masih akan bertambah terus.
"Jumlah akun banyak tapi belum semuanya kita daftarkan karena memang sudah ada bagian-bagian tersendiri semua tinggal proses saja,"ucapnya.
Soal kampanye, kata Kusbowo, baik daring atau pertemuan terbatas, akan terus berjalan dengan seimbang. Semua jenis kampanye akan terus dilakukan secara maksimal dengan sesuai aturan di sisa masa kampanye.
Berita Terkait
-
Dipasang Gratis Tanpa Pajak, Sejumlah APK di Sleman Tak Sesuai Ketentuan
-
KPU Bantul Catat 157 Pelanggaran Terkait APK di Pilkada Bantul 2020
-
APK Dirusak, Tim Immawan-Martanty Lapor Ke Bawaslu Gunungkidul
-
Bawaslu Evaluasi Seminggu Masa Kampanye di Bantul, Ini Hasilnya
-
Minta Netralitas ASN di Medsos, KPU Bantul: Like Saja Sudah Tidak Netral
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci