SuaraJogja.id - Sekda DIY, Baskara Aji mengingatkan agar keluarga bisa menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Hal ini mengingat lingkup keluarga kerap ditemukan abai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19.
Akhirnya justru kasus-kasus baru penularan virus tersebut muncul dari klaster keluarga.
Penerapan prokes secara disiplin ini menjadi sangat penting, terutama di lingkup keluarga karena saat ini jumlah kasus COVID-19 di DIY sudah mencapai 3.356 kasus.
Baca Juga: Sosialisasikan Protokol Kopdar saat Pandemi, Begini Uniknya Ultah ISC DIY
Berdasarkan pemeriksaan 413 sampel dan 381 orang, ada tambahan 13 kasus positif baru, Selasa (20/10/2020).
"Sebetulnya keluarga punya peran penting dalam semua hal. Penegakan prokes di keluarga penting, kalau mau keluar diweling(diingatkan-red) memakai masker, kemudian menjaga jarak, dan di rumah menyediakan cuci tangan. Itu kan peran keluarga," ungkap Baskara Aji.
Menurut Aji, jangan sampai keluarga lalai dalam menerapkan protokol kesehatan. Anggota keluarga yang abai dikhawatirkan bisa membawa pulang virus.
"Kita tidak melarang orang untuk rekreasi misalnya, tapi protokol kesehatan harus dijaga," ungkapnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengungkapkan, dari 13 kasus baru, 6 kasus muncul dari Sleman. Disusul 4 kasus dari Bantul, 2 kasus Kulon Progo dan 1 kasus dari Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Ada 40 Kasus Baru Positif Covid-19 di DIY, Mayoritas dari Bantul
"Enam kasus baru dari hasil tracing kontak kasus," ujarnya.
Sedangkan tiga kasus lain muncul dari pemeriksaan mandiri. Satu kasus masing-masing dari hasil perjalanan luar daerah dan skrining karyawan. Dua kasus lain masih dalam penelusuran.
Sementara untuk kasus sembuh, dari laporan ada tambahan 51 kasus sembuh. Sehingga total kasus sembuh menjadi sebanyak 2741 kasus.
Kasus sembuh paling banyak dari Sleman yang mencapai 32 kasus. Disusul Bantul dengan 13 kasus sembuh, Gunung Kidul 3 kasus sembuh, Kota Yogyakarta 2 kasus sembuh dan Kulon Progo 1 kasus sembuh.
"Untuk kasus sembuh di Sleman dari kantor telekomunikasi belum banyak. Terakhir total kasusnya 96," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Cara Gunakan Fitur Akun Keluarga di Grab, Pantau Perjalanan Lebih Aman
-
KPR BRI Property Expo 2024, Permudah Proses Pilih dan Beli Rumah di Area Surabaya
-
Mobil Keluarga 7 Penumpang di Bawah 100 Juta! Cek Rekomendasi Terbaiknya
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus