SuaraJogja.id - Pendakwah Sugik Nur Raharja alias Gus Nur bikin darah warga Nahdlatul Ulama (NU) mendidih. Buntutnya, dia dipolisikan oleh Aliansi Santri Jember, Jawa Timur, karena dituding menghina NU.
Melalui tayangan dialog di stasiun televisi Kompas TV, Selasa (20/10/2020), Gus Nur berdebat panas dengan pelapornya, Ayub Junaedid, seorang anak muda NU dari Jember.
Gus Nur menanggapi biasa soal pelaporan ini karena sudah pernah dipolisikan. Dia berpendapatan ujarannya soal NU melalui kanal Youtube milik Refly Harun sebagai kritik.
"Ya ini boleh dikatakan sebagai kritik, marah, kecewa ya campur aduk lah," kata Gus Nur ketika ditanyakan ihwal ujarannya oleh penyiar Kompas TV.
Sementara, Ayub tidak melarang Gus Nur untuk mengkritik tapi bukan menghujat dan memprovokasi. Apalagi, kata Ayub, Gus Nur menuduh ada PKI di NU tanpa adanya bukti.
Dalam debat tersebut, Gus Nur mempertahankan diri dan meminta pelapornya untuk objektif. Bahwa yang mengkritik NU ada banyak, bukan cuma dia saja kok.
Gus Nur menyebutkan ada ulama maupun penulis yang berlatar NU juga terang-terangan mengkritik NU. Tapi Gus Nur kok merasa hanya dia saja yang dipolisikan.
“Bahwa sekarang NU itu dipimpin orang sekuler dan liberal. Saya mohon maaf kalau saya salah ya. Mengatakan Banser dan NU akrab dengan penguasa,” katanya dalam debat mengutip Hops.id--jaringan Suara.com.
Gus Nur berdalih, dia mengibaratkan NU seperti itu karena kecewa dengan struktur NU saat ini yang dekat dan lebih akrab dengan rezim penguasa saat ini.
Baca Juga: Gus Nur Dilaporkan ke Polisi, GP Ansor: Biar Penjara Disesaki Pembenci
Merespons pernyataan Gus Nur, Ayub merasa heran. Menurut dia, komentarnya tidak 'nyambung'. Kalau muak dan kecewa dengan rezim pemerintahan saat ini kok yang jadi sasaran malah NU.
“Kalau mau marah ke rezim ini ya silakan, jangan sampai mengarah pada NU atau yang lain. Silakan panjenengan (Anda) kritik, mau menunjukkan ketidaksukaan. Panjenengan pendakwah kok berikan provokasi,” katanya.
Ayub mengingatkan Gus Nur jangan asal kritik. Hendaknya kritik dilengkapi dengan data yang kuat. “Kalau mau kritik dengan data, apalagi di Youtube Refly Harun. NU berisi orang PKI datanya mana, jangan asal bunyi,” tutur Ayub.
Sebelumnya, belasan anggota Aliansi Santri Jember dengan dikawal anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) mendatangi Polres Jember, Senin (19/10/2020).
Mereka melaporkan Gus Nur karena dinilai melakukan pencemaran nama baik terhadap NU.
Dalam kanal YouTube Refly Harun, Gus Nur mengibaratkan NU sebagai bus yang sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan, dan isinya PKI, liberal, serta sekuler.
Berita Terkait
-
Gus Nur Dilaporkan ke Polisi, GP Ansor: Biar Penjara Disesaki Pembenci
-
Dilaporkan ke Polisi, Strategi Gus Nur: Minta Pendampingan FPI
-
Gus Nur Dipolisikan Santri, Kuasa Hukum Ingatkan Soal Kasus Dajjal Gus Arya
-
PWNU Jatim Sebut Omongan Sugi Nur Ngawur, Tak Pantas Jadi Ustaz
-
Buntut Serang NU, Gus Nur Dilaporkan ke Polisi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'