SuaraJogja.id - Sekitar 40 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM nekat berkemah di kampus sejak Selasa (20/10/2020) malam. Aksi ini sebagai bentuk sindiran pada kampus yang menghimbau mereka untuk tidak ikut-ikutan berunjukrasa.
Sejumlah tenda didirikan mahasiswa di sekitar gerbang masuk kampus. Kemah ceria ini bisa diikuti mahasiswa dengan membawa peralatan kemah sendiri.
"Semua mahasiswa yang ingin ikut berpartisipasi silahkan datang dengan membawa sleeping bag atau tenda sendiri," ungkap salah satu koordinator acara Alamsyah Pangestu saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020) malam.
Alam menyebutkan, aksi tersebut juga menjadi cara mereka menyampaikan aspirasinya terhadap isu-isu yang berkembang saat ini. Tak sekedar kemah, mereka juga menggelar diskusi interaktif dengan tema UU Cipta Kerja Omnibuslaw.
Baca Juga: Salah Sasaran, Dua Remaja di Sleman Jadi Korban Penganiayaan
Aksi tersebut dilakukan secara spontan, termasuk dalam menyampaikan ide dan kritisinya. Untuk meramaikan sosmed, mereka mengunggahnya dengan menggunakan tagar #melawandengansantuy.
"Kami sudah dapat ijin untuk menggelar kemah dan acara ini," jelasnya.
Sementara Menteri Aksi Propaganda BEM UGM Aji Wibowo mengungkapkan, kemah tersebut akan mereka lakukan selama 2-3 hari kedepan. Banyak mahasiswa yang tertarik mengikuti aksi tersebut.
"Bahkan yang tidak ikut kemping pun memberikan bantuan logistik buat kam. Sebagian ada yang full di sini tapi lainya tidak karena masih harus ikut UTS (ujian tengah semester-red)," paparnya.
Sebelumnya Rektor UGM, Panut Mulyono meminta masyarakat untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa pada masa pandemi COVID-19 ini. Sebab aksi turun ke jalan berpotensi menularkan virus.
Baca Juga: Sepakat dengan Shin Tae-yong, Bos PSS Sleman Minta Liga 1 Bisa Bergulir
Mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi melalui cara lain. Diantaranya dengan melakukan kajian secata kritis akademis di dalam kampus dengan diskusi, FGD, seminar dan lainnya.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD