SuaraJogja.id - Dana senilai Rp155 miliar tengah disiapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menerapkan program Asesmen Nasional (AN) pengganti Ujian Nasional (UN) yang akan diselenggarakan mulai Maret atau April 2021.
Kepala Biro Perencanaan Kemendikbud Samsuri mengatakan biaya sebesar itu digunakan untuk mengembangkan model dan kajian Asesmen Nasional.
"Untuk asesmen pembelajaran ada sekitar Rp155 miliar. Ini bukan hanya untuk asesmen kompetensi minimum saja tapi pengembangan model-model atau kajian-kajiannya," kata Samsuri dalam jumpa pers virtual, Selasa (27/10/2020).
Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk sosialisasi dan pendampingan sekolah dan guru selama masa transisi dari UN ke Asesmen Nasional.
Baca Juga: Mahasiswa PGSD UNM Lolos Tahap Insentif PKM 2020 Kemendikbud
"Kemudian juga ada terkait dengan sosialisasi dan pendampingan untuk asesmen itu, juga bersamaan dengan sosialisasi dan pendampingan implementasi kurikulum yang bisa dibilang sebagai kurikulum baru. tapi masih mengadopsi kurikulum 2013," jelasnya.
Sekretaris Kemendikbud Ainun Na'im menambahkan, pihaknya saat ini tengah melakukan sosialisasi kepada mitra, sekolah, dan legislatif DPR RI dalam sejumlah forum.
"Sebetulnya sekarang sudah mulai proses sosialisasi. Mas Menteri (Nadiem Makarim) sering menyampaikanya baik ke Komisi X atau dalam berbagai forum," sambung Ainun.
Angka Rp155 miliar itu jauh di bawah anggaran yang diajukan Nadiem Makarim dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI pada September lalu, yakni sebesar Rp478,4 miliar.
Asesmen Nasional sendiri terdiri dari tiga pengujian, mulai dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter Peserta Didik, dan Survei Lingkungan Belajar terhadap sekolah dan guru.
Baca Juga: Kepada Dian Sastrowardoyo, Nadiem Makarim Jelaskan Perubahan UN
Dalam rapat kerja bulan September lalu, Nadiem mengajukan Rp 358,2 miliar untuk AKM dan akreditasi dan Rp120,2 miliar untuk pendampingan pemerintah daerah dan tindak lanjut AKM.
Sementara, pelaksanaan Ujian Nasional tahun ajaran 2019 yang dianggarkan Rp211 miliar tahun ini pun dibatalkan karena kondisi pandemi Covid-19, anggarannya dialihkan ke penanganan Covid-19 di bidang pendidikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
- Tristan Gooijer: Aku Siap Jalani Proses!
Pilihan
-
Daftar Harga Tiket Konser My Chemical Romance Jakarta, Presale Mulai 9 Juli
-
5 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaru Juli 2025: Dompet Aman, Transaksi Lancar!
-
7 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Harga di Bawah Rp 3 Juta Terbaik Juli 2025, Pasti Terang!
-
Musim Berburu Siswa Baru: Apa Kabar Sekolah Negeri?
-
Duet Jordi Amat dan Rizky Ridho di Lini Belakang Persija? Mauricio Souza Buka Suara
Terkini
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI
-
Dari TKI Ilegal ke Kurir Sabu Tisu Basah, Tato Artis Jadi Pintu Masuk Sindikat Internasional
-
Sabu Cair dalam Tisu Basah: Jaringan Narkoba Internasional Gemparkan Yogyakarta!
-
Tisu Basah Berisi Sabu, Polda DIY Ungkap Jaringan Narkoba Lintas Negara di Bandara YIA