SuaraJogja.id - Bentrokan antar-sesama anggota Pemuda Pancasila (PP) terjadi di sekitar Kantor Sekretariat PP Bantul pada Rabu (28/10/2020) sekitar pukul 13.12 WIB. Diduga bentrokan itu terjadi antara PP DIY dengan PP Kabupaten Bantul.
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Bantul Doni Bimo Saptoto mengatakan, kronologi kejadian berawal saat Doni sedang bersantai di warung sebelah Kantor Sekretariat PP Bantul, yang beralamat di Cepit, Jl Bantul KM 8,6 Bantul, bersama dua kakak dan empat orang keponakannya.
Mereka tiba-tiba melihat rombongan yang berjumlah sekitar 300-an orang berseragam PP datang dari arah utara. Sembari melakukan konvoi, rombongan itu berhenti di depan Kantor Sekretariat PP Bantul.
"Rombongan pakai sepeda motor paling depan mobil, seperti konvoi dengan suara motor yang keras. Sampai depan rumah berhenti lalu melempar pakai batu," kata Doni kepada awak media, Rabu.
Dalam aksinya tersebut, massa melempari kantor sekretariat sembari meneriakkan kata-kata provokatif. Awalnya, kata Doni, ia hanya diam saja. Namun ketika sudah terjadi kerusuhan, otomatis ia langsung mempertahankan diri.
Dijelaskan Doni, kejadian itu terus berlangsung sekitar 20 menit. Doni, yang kalah jumlah, hanya dapat bertahan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya.
"Kami hanya bertahan dengan apa yang ada saja. Kalau ada sapu ya sapu kalau, ada batu ya batu seadaanya. Kalau memang tahu akan terjadi bentrokan, saya pasti bisa menyiapkan anggota lebih dari itu. Sangat disayangkan kejadian ini juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda," ucapnya.
Doni menyebutkan, dalam kejadian tadi ia sempat melihat ada beberapa anggota PP DIY yang ikut terlibat, ditambah juga dengan oknum yang beberapa waktu lalu sempat menyerang markas Front Jihad Indonesia (FJI).
Disinggung mengenai adanya korelasi dengan kejadian bentrok beberapa waktu lalu, Doni masih belum berani berkomentar. Namun pada dasarnya jika ditarik benang merah, kata dia, setelah kejadian yang melibatkan FJI itu, muncul berita hoaks yang menyebut penyerangan itu dilakukan PP Bantul pimpinan Doni.
Baca Juga: Polisi Tangkap Anggota FMN Makassar, Jadikan Tersangka Bentrokan
Bahkan saat itu juga, Doni telah melakukan klarifikasi dengan Ketua FJI DIY Abdurrahman. Ia mengatakan bahwa yang menyerang markas FJI bukan dari PP Bantul, dan PP Bantul tidak terlibat sama sekali.
Doni juga tidak dapat menyampaikan motif terkait dengan bentrokan yang terjadi kali ini. Sebab, pihaknya hanya berposisi sebagai yang diserang dan mempertahankan diri.
"Jadi ini motivasinya apa silakan tanya ke yang melakukan penyerangan karena saya tidak tahu. Saya di sini posnya diserang. Ya kalau logika saya selama mereka sama-sama di organisasi yang sama di Pemuda Pancasila alangkah bodoh dan tololnya kalau mereka ribut menyerang kantor ini karena memang disamping rumah ini juga merupakan kantor Majelis Pimpinan Cabang (MPC)," tegasnya.
Atas kejadian ini Kantor Sekretariat PP Bantul dan warung di sebelahnya juga terlihat mengalami beberapa kerusakan, mulai dari etalase warung makan, kaca pintu Kantor PP Bantul, meja kursi warung, kaca jendela rumah hingga mobil Honda Jazz AB 1186 IJ warna putih di lokasi yang mengalami lecet di bodi mobil.
"Jadi kerusakan ada beberapa kaca yang pecah. Untuk korban satu, kakak saya sekarang di rumah sakit karena kena lemparan batu di kepala," terangnya.
Doni mengaku akan langsung melaporkan kejadian ini ke pusat untuk ditindaklanjuti. Selain itu, pihaknya juga akan menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian agar dapat diusut secata tuntas.
Berita Terkait
-
Polisi Tangkap Anggota FMN Makassar, Jadikan Tersangka Bentrokan
-
Selain Samurai, Saling Serang di Kambang Iwak juga Bawa Pedang dan Celurit
-
Bentrokan Demo Tolak UU Ciptaker di DIY, 9 Laporan Korban Masuk ke Polisi
-
Selongsong Gas Air Mata Saat Demo Lukai Mahasiswa Jogja, IMFI Galang Dana
-
Bentrokan Afghanistan - Taliban di Helmand, Ribuan Warga Tinggalkan Rumah
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
Bantul Beri Angin Segar: Program Pemberdayaan Masyarakat Padukuhan Siap Tekan Kemiskinan & Stunting
-
7 Pelanggaran Ini Jadi Incaran Polisi di Operasi Patuh Progo 2025! Jangan Sampai Kena
-
Mutasi Pejabat Sleman: Bupati Harda Ancam Rotasi Cepat Jika Kinerja Jeblok
-
Dulu Aman dari Kekeringan, Kini Srandakan Bantul Krisis Air: Apa yang Terjadi dengan Sungai Progo?
-
Rahasia Jogja Kurangi Sampah Hingga 70 Persen: Insentif Penggerobak jadi Kunci