SuaraJogja.id - Beredar video sekumpulan gadis yang mengaku sebagai mantan fakgirl atau gadis dengan banyak kekasih. Pamerkan jumlah mantan pacar setiap orang, gadis-gadis ini menanyakan apakah tidak ada yang mau jadi kekasih mereka selanjutnya. Melihat tayangan itu, warganet justru main hitung lama waktu pacaran.
Video milik akun TikTok @nabellaabellbell09 tersebar di dunia maya. Salah satunya dibagikan oleh akun @kgblgnunfaedh. Dalam video itu menunjukkan foto sekelompok gadis kompak mengenakan kaos hitam dan celana jeans.
Keterangan tertulis yang dicantumkan menyatakan apakah tidak ada yang mau dengan pensiunan buaya darat versi wanita. Selanjutnya, video menunjukkan potret masing-masing anggota kelompok dengan jumlah mantan kekasih yang dimiliki, banyak yang berjumlah ratusan.
Pertama Nisaul memiliki 200 mantan, kemudian Nabella memiliki 300 mantan, Nesya memiliki 250 mantan, Biyya memiliki 200 mantan, Anitya 300 mantan, Lidaamd 260 mantan, Yunita ambau punya 200 mantan, Ajizah ada 250 mantan, Yuliafanessa punya 200 mantan, Instansar ada 270 mantan, dan Finayunita 220 mantan.
Baca Juga: Tanpa Wajah Berdosa, Pemuda Gimbal Tertangkap CCTV Curi Helm di Sleman
"Iya deh iya," tulis akun @kgblgnunfaedh dalam cuitannya.
Sejak diunggah Rabu (28/10/2020), video itu sudah ditonton lebih dari 373 ribu kali. Ada hampir 7000 orang yang menekan tanda suka, 2000 lainnya membagikan ulang dan ada 3000 yang memberikan komentar menggelitik tentang jumlah mantan yang dimiliki gadis-gadis belia ini.
Lihat banyakanya mantan gadis-gadis ini DISINI
"Mbaknya kalau umur 20 tahunan berarti ada 240 bulan. Kalau mantannya 240 berati seorang sebulan. Tapi kalau mulai pacaran umur 16 an berarti udah 4 tahun gonta-ganti pacar. 4 tahun = 48 bulan. 4x365 = 1460 hari. Kalau mantannya 240 dalam 4 tahun per mantan rata-rata semingguan," tulis akun @nicetobeyellow.
"Gue yang cuma 2 orang aja rasanya 'buset tal Lo cewek apaan'," komentar akun @iitallia_.
Baca Juga: Ada Pandemi, Investor Asal China Gagal Tanam Modal ke Kabupaten Sleman
"300 mantan estimasi per mantan pacaran 1 bulan. 300 bulan : 12 bulan = 25 tahun, itupun kalau pacaran sejak lahir," tanggapan akun @killrvr.
Sementara akun @Dapuz_ mengatakan, "Itu yang mantannya 300 pacaran dari umur berapa? Misal dari smp, berarti umur 12. Misal sekarang umur 20 berarti 8 tahun. 1 tahun = 12 bulan. 8x12 = 96 bulan. 96:300 = 0,32. Berarti pacaran per orang rata-rata cuma sebulan. Kayak beli kuota anj**."
Berita Terkait
-
8 Gaya Pacaran Prilly Latuconsina dan Omara Esteghlal, Mancing Sampai Backpackeran ke Luar Negeri
-
Kiai Said Aqil Bongkar Cawe-cawe Jokowi di Muktamar NU Lampung: Saya Kalah karena Tak Sekuat Gus Dur
-
Kritik terhadap Sistem Feodalisme, Ulasan Novel Gadis Pantai
-
Eca Aura Dapat Perlakuan Spesial Azka Corbuzier, Reaksi Deddy Corbuzier Dikritik: Cepu Banget Sih Om
-
Resensi Novel Pacar Halal: Ketika Cinta Dipendam Demi Halal yang Dinanti
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital