SuaraJogja.id - Tiga tersangka pengedar pil psikotropika yang salah satunya memiliki tato 'Sorry Mom' diketahui menjual barang haram tersebut kepada pelajar.
Hal itu diungkapkan Dir Resnarkoba Polda DIY, Kombes Pol Ary Satriyan saat konferensi pers di Mapolda DIY, Senin (2/11/2020).
"Pengakuan pelaku rata-rata dijual ke kalangan pelajar, baik itu SMP, SMA dan juga pemuda yang putus sekolah," jelas Ary kepada wartawan, Senin.
Ia melanjutkan kalangan pelajar disasar karena memang pil psikotropika yang dijual oleh pelaku lebih murah. Satu plastik kecil berisi 10 butir dihargai Rp30 ribu.
"Satu plastik berisi 10 pil itu dijual seharga Rp25-30 ribu. Jadi terjangkau, maka dari itu sebelum banyak orang menjadi korban kami tangkap pelaku-pelaku ini," ungkap Ary.
Ia melanjutkan, ketiga tersangka berinisial SAP (29), NS (31) dan TPN (23) mendapatkan ribuan pil psikotropika dengan berbagai cara. Ary mengungkapkan tersangka SAP dan NS membeli melalui media online.
"Dua pelaku yakni SAP dan NS memanfaatkan media sosial untuk membeli barang haram itu. Selanjutnya mereka jual kembali kepada pembeli melalui media sosial," katanya.
Berbeda dengan 2 tersangka tersebu, pelaku TPN mendapatkan ribuan pil itu dari seorang pengedar lain berinisial AP.
"Pelaku TPN ini biasa membeli kepada AP, dan masih dalam buronan polisi. Awalnya TPN adalah kurir menurut pengakuannya. Lalu ia mengedarkan secara personal," ujar dia.
Baca Juga: Dilarang Melintasi Pedestrian Malioboro, Sopir Bentor Protes ke Pemda DIY
Ary melanjutkan 3 dari tersangka yang diamankan 2 diantaranya adalah residivis, yakni TPN dan NS. Keduanya melakukan tindakan penganiayaan yang menyebabkan orang lain terluka.
"Dua pelaku residivis karena melakukan tindakan penganiayaan. Untuk TPN melakukan penganiayaan jalanan, sementara NS melakukan penganiayaan terhadap istri," ujar dia.
Kepolisian berhasil menyita sekitar 50 ribu lebih pil psikotropika, terdiri dari 20 ribu pil putih bertulis Y. Selanjutnya pil Trihexyepnidyl sebanyak 30.710 butir, pil Alprazolam 45 butir.
"Kami juga mengamankan sebanyak 50 pil Tramadol HCL serta 20 pil Rivotril Clonazepam," kata Ary.
Ketiga tersangka disangkakan dengan pasal 62 UU RI tahun 1997 tentang Psikotropika dan Pasal 198 UU RI no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
"Ancaman hukuman paling lama lima tahun atau denda paling banyak Rp100 juta," kata dia.
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin
-
Mahasiswi UNY Gandeng Gitaris Jikustik Ciptakan 'Balada Rasa': Debut yang Menusuk Kalbu