SuaraJogja.id - Seratusan pengemudi becak motor (bentor) memprotes kebijakan Pemda DIY yang akan menerapkan uji coba pedestrian di kawasan Malioboro mulai Selasa (03/11/2020). Sebab kebijakan pedestrian yang melarang kendaraan bermotor melintasi kawasan tersebut dinilai merugikan mereka.
Sebelum ke Pemda DIY, mereka juga mendatangi kantor DPRD DIY terkait kebijakan tersebut. Mereka meminta bantuan wakil rakyat agar pemda memikirkan nasib mereka di masa pandemi COVID-19 ini.
"Kami dukung [kebijakan] pedestrian dari pemerintah daerah, apapun kami dukung, tapi bikinkan solusi, jangan lupa perut kami," ujar Ketua Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY), Parmin usai bertemu plt Kepala Dinas Perhubungan (dishub) DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (02/11/2020).
Menurut Parmin, selama pandemi mereka sudah kehilangan banyak pendapatan. Bila kebijakan pedestrian tersebut diberlakukan, maka mereka semakin tidak memiliki kesempatan untuk mencari makan.
Baca Juga: Coba Menginap di Tenda Mewah saat Liburan ke Jogja, Rasanya? Mantap!
Padahal selama ini banyak pengemudi bentor yang menggantungkan nasibnya dari pariwisata di kawasan Malioboro. Jumlah bentor di kawasan Malioboro dan sekitarnya saat ini mencapai lebih dari 200 pengemudi.
"Kami dapat informasi akhirnya boleh mangkal di sirip-sirip jalan di malioboro jam operasionalnya supaya bisa operasi," ungkapnya.
Sementara Made mengungkapkan, Dishub akhirnya mengijinkan bentor untuk tetap beroperasi di kawasan Malioboro saat ujicoba pedestrian diterapkan selama dua minggu kedepan. Namun ada syarat-syarat yang harus dipenuhi bentor.
Salah satunya pembatasan kapasitas bentor yang berada di kawasan pedestrian. Paguyuban harus membatasi jumlah pengemudi untuk mangkal setiap harinya.
"Batasi kapasitas, dan tertib disana, itu saja untuk sementara," ungkapnya.
Baca Juga: Pengantre Warung Gudeg di Jogja Sampai Ketiduran dan 4 Berita SuaraJogja
Made menambahkan, mereka bisa menggunakan sirip-sirip di Jalan Malioboro untuk mangkal. PBMY harus membatasi maksimal 100 bentor yang beroperasi setiap harinya di kawasan tersebut.
Berita Terkait
-
Bojan Hodak Bongkar Masalah Utama Persib Bandung usai Uji Coba, Ada Apa?
-
Viral Polisi Suruh Pendemo Tolak UU TNI Cap Jari dan Foto, Publik Murka: Mereka Penjahat?
-
Demo Tolak UU TNI, Mahasiswi Ini Skakmat Annisa Mahesa: Diskusi Baik-baik Mau Didengar?
-
Aksi Tolak UU TNI dan RUU Polri Disorot Mancanegara, Diwartakan Inggris Hingga Rusia
-
Giliran Emak-emak Turun ke Jalan Tolak UU TNI
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik
-
BMKG Minta Warga Yogyakarta Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Tiga Hari ke Depan
-
Berencana Balik Lebaran Lewat Tol Tamanmartani, Simak Rekayasa Lalu Lintasnya
-
Hilang Saat Berangkat Kerja, Wanita Muda Asal Wonogiri Ditemukan Tewas Mengambang di Bantul