Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 03 November 2020 | 13:34 WIB
[Ilustrasi] KRL di Bogor sempat berhenti di tengah perjalanan. [Suara.com/Rambiga]

Sebab tujuannya, kata Sri, juga untuk keselamatan warga karena dalam operasionalnya kereta tidak bersuara.

"Dengan peningkatan frekuensi jumlah kereta api yang melintas tentu semakin bertambah sehingga penertiban perlintasan jalur KA sangat mendesak untuk dilakukan," kata Sri.

Sri berharap pula, jalur KRL ini dapat menyambungkan kota budaya Jogja dan Solo, sehingga diperlukan sinergi dengan jajaran Dinas Perhubungan Sleman untuk memperlancar keberhasilan program KRL.

"Baik dalam segi penertiban perlintasan maupun dari segi pengelolaan tata ruang khususnya dalam pengembangan stasiun Kalasan," katanya.

Baca Juga: KRL Anjlok di Kampung Bandan, KAI Perkirakan Evakuasi Berlangsung 5 Jam

Load More