Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 05 November 2020 | 19:02 WIB
BPPT memberikan alat penanganan Covid-19 secara simbolis kepada Dinas Kesehatan di Pendopo Gandung Pardiman Center (GPC), Imogiri, Bantul, Kamis (5/11/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendistribusikan beberapa alat penanganan Covid-19 ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Alat tersebut merupakan hasil inovasi BPPT yang sudah lolos tahap uji coba.

Koordinator Evaluasi dan Pelaporan Kinerja BPPT, Irsan Zainudin, mengatakan alat-alat yang terdiri dari ventilator atau alat pernapasan, rapid test hingga baju hazmat itu sudah diproduksi secara massal oleh salah satu perusahaan. Hasil produksi yang telah lolos uji coba tadi baru akhirnya diberikan kepada lembaga kesehatan di beberapa daerah.

"Inovasi dari beberapa produk ini diharap bisa tepat sasaran kepada yang membutuhkan," ujar Irsan kepada awak media, Kamis (5/11/2020).

Disampaikan Irsan, beberapa alat penanganan Covid-19 ini diproduksi oleh tangan anak negeri sendiri. Khusus untuk ventilator terhitung cepat karena hanya butuh waktu tiga bulan saja.

Baca Juga: Tawuran Sambil Bawa Celurit, Buruh Restoran Asal Bantul Diringkus Polisi

Irsan menyampaikan bahwa bantuan beberapa alat penanganan Covid-19 ini tidak hanya disalurkan kepada Bantul saja tapi ke daerah lain. BPPT juga memberikan 35 paket media tanam hidroponik serta lima unit bioflok kepada masyarakat.

Menurutnya, bantuan media tanam itu sejalan dengan penanganan Covid-19 khsusunya terkait dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan. Hal itu nantinya juga bakal berdampak pada sisi penguatan ekonomi di tengah masyarakat.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Bantul, Sapta Adisuka Mulyatno mengatakan bantuan beberapa alat penanganan Covid-19 itu akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan di Bantul. Salah satunya Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro yang hingga saat ini belum mempunyai ventilator.

"Ya harapannya memang bantuan ini tidak dipakai. Intinya masyarakat tetap harus waspada dan jangan lengah karena memang pandemi Covid-19 masih berlangsung," sebut Sapta.

Sapta menyampaikan pasien terkonfirmasi positif di Bantul masih didominasi oleh Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal itu juga dibarengi tingkat kesembuhan yang baik membuat minimnya penggunaan ventilator di rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Temukan Bug di Website Polda, Siswa SMP Bantul ini Raih Penghargaan

Kendati dalam kondisi demikian, Sapta tetap menegaskan justru karena kebanyakan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 maka kewaspadaan harus senantiasa ditingkatkan. Menurutnya OTG bisa berada dimana saja dan melakukan kontak dengan siapa saja.

"Maka dari itu tetap perlu perhatian khusus dari semua pihak. Paling mudah adalah dengan terus selalu konsisten menjalankan protokol kesehatan," ucap Sapta.

Sementara itu Anggota Komisi VII DPR RI, Gandung Pardiman, menilai bantuan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat Bantul. Terlebih lagi di saat kondisi pandemi yang belum usai.

“Semoga bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat di masa pandemi Covid-19,” ucap Gandung. 

Load More