Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 08 November 2020 | 10:54 WIB
Seorang warga Kalitengah Lor, Wartini, ditemui di kediamannya di RT 6/RW 13, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Sabtu (7/11/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Sudah dibenahi oleh desa, tapi hanya sebagian. Sisanya masih belum lagi. Jika memang pemerintah serius, kami berharap, jalur ini bisa diperbaiki dan bisa dilintasi kendaraan pribadi," ujar dia.

Hingga saat ini pemerintah telah melakukan evakuasi kepada warga kelompok rentan di Kalitengah Lor, menyusul perubahan status Merapi dari waspada level II ke siaga level 3 pada Kamis (5/11/2020). Sebanyak 133 orang telah diungsikan di barak pengungsian Glagaharjo.

"Semua pengungsi berasal dari Kalitengah Lor, tapi yang kita evakuasi kelompok rentan sebanyak 133, terdiri dari anak anak 30, lansia 95, dan ibu hamil ada tiga orang. Sementara difabel ada lima orang," ujar Joko, ditemui di barak pengungsian.

Ia menjelaskan, barak tersebut dibuat semacam kamar yang disekat dengan tripleks. Di Barak Pengungsian Glagaharjo ada 80 kamar untuk menampung 133 kelompok rentan.

Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Pemkab Sleman Mulai Evakuasi Warga Kalitengah Lor

"Kami sudah membagi menjadi 80 partisi atau kamar. Saat ini masih cukup. Jikapun tidak cukup, akan kami siapkan lagi 40 kamar di SDN Muhammadiyah Cepitsari, Glagaharjo," jelas dia.

Load More