Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 09 November 2020 | 12:45 WIB
Lokasi penemuan sesosok mayat di pojok lapangan kentungan, Senin (9/11/2020). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Sesosok tubuh laki-laki tak bernyawa ditemukan di pojok selatan luar Lapangan Kentungan, Pedukuhan Kentungan, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Senin (9/11/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.

Kapolsek Depok Timur Kompol Suhadi mengungkapkan, saat ditemukan korban dengan posisi miring ke kanan menghadap ke selatan menggunakan celana jeans warna biru dan badan tertutup selimut.

"Korban bernama FAR, diketahui warga Kaliabu, Gamping," kata dia, ditemui di Mapolsek Depok Timur, Senin siang.

Penemuan berawal saat saksi 1 sedang keluar rumah pada sekitar pukul 5.30 WIB, untuk membuka warung soto miliknya.

Baca Juga: Antisipasi Erupsi Merapi, Pemkab Sleman Mulai Evakuasi Warga Kalitengah Lor

Saksi tersebut melihat orang tergeletak di TKP. Selanjutnya saksi 1 mendatangi saksi 2 yaitu ketua RW setempat dan menyampaikan informasi adanya mayat yang tergeletak tadi.

Kedua saksi bersama-sama mendatangi TKP dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Depok Timur.

Dalam proses evakuasi yang dilakukan dengan protokol COVID-19 oleh petugas kepolisian itu, jenazah dibawa ke RS Bhayangkara, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari keterangan dokter, diketahui korban mengalami luka pada pipi sebelah kanan, luka di bawah telinga sebelah kanan berupa robek 2 Cm. Selain itu, belakang telinga sebelah kanan luka panjang 1 Cm.

Luka lainnya yang dijumpai pada tubuh korban adalah pelipis kanan dekok, mata sebelah kanan lebam, luka lecet pada kaki dan perdarahan di telinga sebelah kanan.

Baca Juga: Merapi Siaga, 133 Warga Kalitengah Lor Sleman Dievakusi ke Barak Glagaharjo

"Diperkirakan korban meninggal lebih kurang 3 sampai 4 jam lalu. Dalam kejadian tersebut korban di duga mengalami penganiayaan berat," ucapnya.

Keterangan lain yang didapatkan aparat dari istri korban, yakni korban FAR tidak di rumah sejak Minggu (8/11/2020) malam dan tak sempat pula mengantar istrinya untuk berjualan jamur ke pasar pada keesokan paginya [hari ini]. Namun di malam sebelum kepergiannya, korban sempat pamit akan ke wilayah Kentungan.

"Istri ini paginya bingung mau menghubungi siapa. Sejak malam [korban] tidak di rumah, si korban juga tidak membawa telepon genggam," imbuh Suhadi lagi.

Korban yang diperkirakan berusia 22 tahun itu merupakan seorang ayah dengan satu orang anak.

Mertua FAR yakni Purwanto menyebutkan, pihak keluarga mengetahui kabar mengenai tidak adanya korban di rumah dari Desi, istri korban.

Ia mengaku sudah sepekan tak bertemu dengan korban. Tidak seperti sang istri, padahal biasanya FAR kerap mengunjungi rumah mertuanya itu.

"Anak mereka tinggal di rumah saya, anaknya usia 4 tahun," ungkapnya.

Menurut pengakuan Purwanto, korban selalu bertemu dengan istrinya setiap malam dan tiap pagi mengantarkan istrinya itu ke pasar Colombo untuk berjualan jamur.

"Korban orangnya baik. Tapi dia memang tidak pernah cerita dengan saya tentang apapun, termasuk punya masalah juga tidak pernah cerita-cerita," ucapnya, kala dijumpai di Mapolsek. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More