SuaraJogja.id - Ketersediaan masker medis menjadi salah satu yang masih terus dibutuhkan oleh pengungsi di barak Balai Kalurahan Glagaharjo. Pemakaian masker itu sebagai salah satu upaya untuk menghindarkan pengungsi dari paparan Covid-19.
Panewu Cangkringan Suparmono mengatakan, masker yang perlu disediakan untuk para pengungsi adalah masker medis. Hal itu mempertimbangkan pemakaiannya yang lebih praktis dibandingkan dengan masker kain, yang harus dicuci terlebih dahulu saat akan dipakai kembali.
"Masker medis saja biar lebih praktis, jadi hanya sekali pakai saja. Kita masih butuh banyak masker medis," kata Suparmono saat ditemui awak media di barak Balai Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (9/11/2020).
Suparmono menjelaskan, untuk kondisi kesehatan, pengungsi di barak masih terus mendapat pemantauan dari puskesmas dan tenaga medis yang lain. Sejauh ini tidak ada keluhan yang berat terkait dengan kesehatan pengungsi.
Baca Juga: Bertahap, Ratusan Ternak Warga di Lereng Gunung Merapi Mulai Dievakuasi
"Hanya batuk, pilek mungkin. Kalau lansia beser itu biasanya bawaan lansia. Kita usul ke posko utama agar bisa disediakan pampers," ucapnya.
Beberapa kegiatan dilakukan di barak pengungsian untuk mengisi waktu luang pengungsi yang di antaranya adalah lansia. Salah satunya mengajarkan senam jari dengan bimbingan rekan-rekan relawan dari Tagana yang bertugas.
Disampaikan Suparmono, senam ini berguna untuk tetap menjaga pengungsi yang khususnya lansia bisa tetap menjaga kebugaran tubuhnya dan sebagai trauma healing dari kejadian erupsi Gunung Merapi tahun 2010 silam.
"Jadi di sini tidak hanya diam, ada senam yang lumayan bisa membuat badan lebih sehat juga sebagai pemulihan psikisnya," imbuhnya.
Ditanya mengenai ketersediaan logistik, Suparmono mengaku, logistik hingga saat ini masih tersedia sangat cukup. Jika memang ada kekurangan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kabupaten dan provinsi untuk penyediaan.
Baca Juga: Kasur Barak Pengungsian Glagaharjo Kurang, Ngatmi Tidur Beralas Selimut
Namun, ia juga meminta pihak-pihak terkait untuk menyiapkan logistik di barak penyangga. Artinya, meskipun belum digunakan, setidaknya barak itu sudah siap jika sewaktu-waktu memang terpaksa digunakan.
"Kita ada 7 barak di Cangkringan, yang baru dipakai barak ini [Glagaharjo] tapi yang lain dalam kondisi siap pakai. Kalau selimut, tempat tidur sudah ada, nah logistik yang belum ada. Akan lebih bagus kalau disiapkan juga," tuturnya.
Disebutkan Suparmono, selain di Glagaharjo, enam barak lainnya berada di Argomulyo dua barak, Wukir Sari juga dengan dua barak, Umbulharjo satu barak, dan satu barak lagi di Kepuh. Dari tujuh barak itu, lima barak dikelola oleh BPBD dan dua barak yakni Glagaharjo dan Kepuh dikelola oleh desa.
Suparmono menegaskan, barak akan selalu dibuat berdekatan dengan sekolah. Hal itu guna menyiapkan serta mengantisipasi banyaknya pengungsi yang sewaktu-waktu bisa berdatangan.
"Semoga tidak terlalu banyak yang dipakai," harapnya.
Terkait soal kondisi sarana prasarana di barak Glagaharjo, Suparmono menjelaskan, barak sudah diberi sekat untuk menetapkan jaga jarak antar pengungsi yang berbeda keluarga. Sementara kendala air yang sempat terganggu sudah mulai diperbaiki sejak pagi tadi.
"Intinya kita harus siap terima orang-orang yang mungkin panik dan akhirnya mengungsi. Saya juga sudah bilang itu ke barak-barak penyangga lainnya," tandasnya.
Berita Terkait
-
Gaza Kecil di Kairo: Kisah Pengungsi Palestina Bangkit dari Puing Perang Lewat Kuliner
-
Di Balik Jeruji Truk: Kisah Pilu Pengungsi Rohingya yang Ditolak di Aceh
-
Tersambar Petir, 13 Anak Tewas di Gereja Kamp Pengungsi Uganda
-
Buldoser Israel Hancurkan Kantor PBB, Pengungsi Palestina Kehilangan Layanan Vital
-
Gencatan Senjata Gagal, Pemulangan Pengungsi Rohingya dari Bangladesh Tertunda
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya