Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Senin, 09 November 2020 | 15:20 WIB
Habib Rizieq akan pulang besok Selasa, (10/11/2020). (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc & Youtube Front TV

SuaraJogja.id - Sikap pemerintah yang dianggap kurang responsif terhadap kepulangan Habib Rizieq Shihab, sangat disayangkan pengamat politik Rocky Gerung

Ia menyebut masih ada kegalauan dari pemerintah terutama Presiden Jokowi untuk menyikapi sosok Imam FPI tersebut. 

Dalam kesempatan berdiskusi dengan kolumnis Hersubeno Arief, Rocky Gerung mengungkap jika sikap galau pemerintah itu membuat upaya untuk merangkul semua elemen, mengedepankan ide persatuan itu nyaris nihil terjadi.

"Ngga ada persiapan secara mental dari pemerintah Indonesia untuk mengakrabi warga negaranya yang terlunta-lunta di negara lain," katanya seperti dikutip dari channel YouTubenya Rocky Gerung Official.

Baca Juga: Prabowo Diam soal Kepulangan HRS, Refly Harun Lontarkan Sentilan Menohok

Padahal, menurutnya momentum kepulangan Habib Rizieq yang bertepatan dengan Hari Pahlawan bisa menjadi kesempatan indah untuk mendamaikan dan saling mengakrabi.

"Namun sekali lagi, pemerintah Indonesia hari ini seolah-olah adanya kegalauan untuk rekonsiliasi karena tidak ada momentum mengolah persaudaraan lewat momen kepulangan Habib Rizieq," ucapnya.

Lebih jauh, Rocky menilai Presiden Jokowi ada baiknya menyiapkan pidato kecil untuk menyambut kepulangan Habib Rizieq.

Sebab kedatangan Habib Rizieq dianggap momentum yang pas untuk menghasilkan keakraban antara ‘cebong dan kampret’. Bukan justru menganggap dia sebagai batu sandungan selama rezim ini berkuasa.

"Ini momen bagus Jokowi lakukan pidato sambut Habib Rizieq, untuk ingatkan pernah ada cekcok dengan Habib Rizieq. Apalagi negeri ini harus tumbuh," katanya.

Baca Juga: Otoritas Soekarno-Hatta ke Pendukung Rizieq: Jemput Boleh, Jangan Ganggu

Load More