SuaraJogja.id - Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Pandak sempat dibuat kesal dan kebingungan oleh terduga pelaku penembakan dengan airsoft gun di Pedukuhan Kwalangan RT 1 Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.
Pria berinisial BP (25) menyembunyikan barang bukti senjata air gun jenis Glock ketika polisi menggeledah rumahnya.
Kapolsek Pandak AKP Wartono membeberkan, dalam melancarkan aksi dugaan penganiayaannya, pria yang bekerja sebagai sopir truk ini dalam pengaruh minuman keras.
"Jadi ditanya dan diinterogasi jawabannya ngelantur. Kadang berubah-ubah keterangannya dan membuat petugas bingung. Saat ditanya di mana air gun yang dia bawa, dia bilang sudah diambil warga, sampai kami dibuat kesal," kata Wartono saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/11/2020).
Baca Juga: Kerap Dibohongi, Sopir Truk Nekat Tembak Tetangga 8 Kali Pakai Airsoft Gun
Ia melanjutkan, awalnya BP menembak korban bernama Riskuna Okta Nurmafiaji (24) sebanyak delapan kali, yang mengakibatkan perut bagian kanan dan kepala korban luka. Lantaran terjadi keributan, seorang saksi bernama Nuri Irawan (29) keluar dan melerai keduanya.
"Saksi ini sempat menyita airsoft gun BP, tetapi oleh terduga pelaku diambil paksa dan dibawa pulang ke rumahnya. Setelah ada laporan dari warga, petugas datang dan menginterogasi BP. Awalnya dia tidak tahu keberadaan airsoft gun-nya, bahkan dia menuduh saksi [Nuri] yang mengambil," ujar dia.
Polisi, yang menanyakan ke saksi terkait barang bukti tersebut, mendapat jawaban bahwa barang bukti tak berada di tangannya. Airsoft gun sudah diambil lagi oleh terduga pelaku.
"Akhirnya kami interogasi lebih dalam, dan dia mengaku, barang tersebut dibuang di tumpukan kayu yang ada di belakang rumahnya," kata Wartono.
Airsoft gun sendiri ditemukan masih berisi amunisi. Terdapat tujuh amunisi di dalamnya, dan polisi juga menemukan 10 amunisi sisanya.
Baca Juga: Penembakan di Kedubes Arab Saudi di Belanda, Polisi Tangkap 1 Orang
Disinggung dari mana terduga pelaku mendapatkan senjata tersebut, Wartono belum bisa memastikan secara detail.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Pelanggaran Berat di Kasus Penembakan 3 Polisi di Way Kanan
-
Terekam Dashcam, Sopir Truk Diserang Macan Kumbang saat Berhenti di Pinggir Jalan
-
12 Tewas dan Ratusan Terluka: Polisi Tuding Bentrok Pilkada di Pucak Jaya Ditunggangi OPM
-
Jenderal Maruli: Pemecatan Pelaku Penembakan 3 Polisi Tunggu Vonis Pengadilan
-
Sepupu Almarhum Briptu Ghalib Dapat Rekpro, Kapolri Janji Usut Tuntas Penembakan 3 Polisi
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital