SuaraJogja.id - Evakuasi ternak warga di wilayah lereng Gunung Merapi, tepatnya di Pedukuhan Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman berjalan lambat. Dari ratusan hewan ternak yang ada, baru sekitar puluhan yang telah dilakukan evakuasi.
"Untuk evakuasi ternak dari 94 ekor sapi perah yang diungsikan baru 36 ekor. Hal itu juga karena ada warga yang masih enggan untuk melakukan evakuasi," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, Heru Saptono, saat dikonfirmasi SuaraJogja.id, Jumat (13/11/2020).
Heru mengungkapkan, selain sapi perah, masih ada sapi potong yang berjumlah 200 ekor. Ratusan sapi perah itu saat ini juga masih belum dievakuasi dan tetap berada di Dusun Kalitengah Lor.
Disampaikan bahwa evakuasi hewan ternak tersebut rencananya baru akan dilakukan setelah shelter ternak selesai dibangun. Rencananya shelter ternak tersebut akan berada di wilayah sebelah utara barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo, Cangkringan.
"Evakuasi ternak menunggu dibangunkan shelter ternak dulu," ucapnya.
Haru mengatakan sebenarnya kapasitas kandang hunian tetap yang berada di Dusun Singlar, Desa Glagaharjo, Sleman sudah mencukupi. Artinya dari kapasitas kandang yang mencapai 120 ekor hanya akan terisi 94 ekor sapi perah tambahan dengan beberapa sapi milik warga.
Heru menuturkan terus melengkapi sarana dan prasarana pendukung yang diperlukan di kandang. Pihaknya sudah melakukam koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman untuk bisa membantu memberi dukungan terkait dengan kelengkapan kandang.
Menurut Heru, kebutuhan air menjadi salah satu yang penting baik untuk hewan ternak dan masyarakat sekitar. Terkait hal itu ia sudah melakukan komunikasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk penyediaan hidran umum.
"Saat ini tower air juga sudah kita pasang dengan kapasitas 8.000 liter," ungkapnya.
Baca Juga: Siaga Erupsi, Komunitas Jeep Merapi Siap Bantu Jemput Pengungsi
Heru menuturkan kendala proses evakuasi ternak itu hanya tinggal menunggu pembangunan shelter ternak yang disebutkan tadi saja. Rencananya akan ada 20 unit kandang yang cukup untuk menampung 209 ternak sapi potong.
"Kendala lainnya adalah penyediaan pakan baik hijauan makanan ternak atau konsentrat," tuturnya.
Sementara, Panewu Cangkringan Suparmono tidak menampik bahwa evakuasi atau pemindahan hewan ternak akan terasa dilematis untuk para pemiliknya. Sebab, memindahkan hewan ternak itu dapat berpengaruh terhadap produktivitas hewan tersebut.
"Tentu masih banyak warga yang masih enggan untuk mengevakuasi ternaknya. Keputusan itu bisa dipahami karena memang pengaruhnya ke produktivitas sapi mereka," ujar Suparmono.
Suparmono berharap bahwa shelter atau kandang sementara yang rencananya akan dibangun di dekat barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo itu bisa segera terealisasi. Sehingga ratusan hewan ternak milik warga yang masih berada di atas bisa segera diturunkan ke tempat aman.
Berita Terkait
-
Siaga Erupsi, Komunitas Jeep Merapi Siap Bantu Jemput Pengungsi
-
CEK FAKTA Pilkada Sleman, Sri: Merapi Siaga, Warga Rentan Sudah Diungsikan?
-
Merangkak Naik, Posisi Magma 1,5 Kilometer dari Puncak Merapi
-
Aktivitas Vulkanik Merapi Kini Sudah Lampaui Kondisi Siaga
-
Aktivitas Merapi Naik, Berpotensi Erupsi Eksplosif meski Tak Ada Kubah Lava
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal
-
AI Anti Boros Belanja Buatan Pelajar Jogja Bikin Geger Asia, Ini Kecanggihannya!