"Jadi yang kita anggap complicated, beresiko tetap kita berikan kehati-hatian," terang Luhut.
Saat ini ada 64 juta perusahaan menengah dan besar. Sebelas juta diantaranya saat ini sudah berhasil dibuat secara online. Harapannya, kedepannya bisa lebih dari 30 juta yang bisa diubah menjadi daring. Hal itu menjadi salah satu yang jarang dilihat masyarakat padahal mampu menciptakan jutaan lapangan pekerjaan.
Salah satu yang banyak dibahas adalah mengenai pemutusan kontrak kerja. Jika sebelumnya perusahaan akan memberikan pesangon sebanyak 32 kali gaji. Namun, Luhut menyempaikan bahwa hanya ada 7-8% yang mampu melaksanakan. Dengan Omnibus Law, perusahaan bisa memberikan 19 kali gaji, dan pemerintah enam kali dengan total keseluruhan 25 kali.
"Tapi hampir pasti diterima, paling tidak enam kali itu diberikan. Karena pemerintah memberikan garansi," imbuh Luhut.
Baca Juga: Luhut Sesalkan Pejabat Hadiri Kerumunan di Ruma Rizieq, Gubernur Anies Kah?
Meskipun hanya diberikan 25 kali dan berkurang dari jumlah sebelumnya, namun Luhut hampir bisa memastikan jika akan banyak perusahaan yang bisa memberikan. Termasuk enam kali gaji dari pemerintah yang sudah pasti terjamin diberikan. Setidaknya lebih dari 7% perusahaan yang akan memberikan karena dinilai angka yang diwajibkan lebih masuk akal.
Luhut juga menyebutkan, bahwa nilai tambah dalam industri sebagai hal yang penting. Jika semua orang bisa disiplin dan kerja tim yang baik, angka impor minyak mentah akan mengalami penurunan seperti yang ada saat ini. Mulai dari B20 hingga saat ini menjamah pada B30. Nilai tambah industri saat sudah bisa merambah pada ekspor kendaraan sebanyak 4 Milyar Dolar untuk mobil roda empat.
Indonesia punya cadangan yang cukup untuk menjadi pemain kunci dalam industri Baterai EV. Luhut menyampaikan bahwa apa yang dia paparkan bukanlah sebuah mimpi namun merupakan sesuatu yang sedang berjalan. Negara memiliki potensi untuk membuat produksi baterai litium. Luhut menyebutkan pihaknya akan menggunakan nikel.
"Kita akan masuk pada global supply chance dari banyak materi yang saya sebutkan," terangnya.
Dengan hal itu, Luhut menyampaikan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya bergantung pada ekspor barang-barang mentah tapi juga produksi barang jadi. Strateginya, negara akan berteman dengan negara manapun. Hal itu sudah dikerjakan selama beberapa waktu lalu hingga saat ini sudah mencapai beberapa fasilitas yang tidak didapat negara lainnya.
Baca Juga: Habib Rizieq Tak Jalani Karantina, Luhut: Tidak Ada Dispensasi
Luhut menyebutkan bahwa masyarakat terkadang menutup mata dari kemajuan yang ada di beberapa sisi dengan kepemimpinan yang jelas. Sementara di luar negeri Indonesia justru mendapatkan apresiasi dari beberapa pihak dan disebut melakukan berbagai hal yang dipresentasikan secara jelas dan dilakukan secara profesional.
Berita Terkait
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Kepala Daerah Wajib Paham Tugas dan Fungsi: Wamendagri Terima Bupati Indramayu, Pemeriksaan Didalami
-
Imbas Pelesiran ke Jepang, Ketua Komisi II Skakmat Lucky Hakim: Kepala Daerah Tak Kenal Kata Libur!
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa