SuaraJogja.id - Sebuah bunga bangkai genus Amorphophallus ditemukan tumbuh di halaman belakang rumah seorang warga di Dusun Klodran RT 1, Desa Palbapang, Kecamatan/Kabupaten Bantul. Pemilik rumah, Wijiyanti (47) menemukan bunga langka tersebut saat dia menyapu halaman belakangnya.
Wijiyanti mengatakan awal penemuan Bunga Bangkai itu tidak merekah seperti tanaman pada umumnya. Hanya berbentuk kuncup hijau ketika dia lihat pada Jumat (13/11/2020).
"Awalnya hanya membersihkan halaman belakang. Saya menyapu sampah dedaunan dan melihat ada bentuk kuncup warna hijau. Saya juga belum tahu tanaman apa itu?," terang Wijiyanti ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (18/11/2020).
Ia tak menggubris tanaman tersebut, hingga akhirnya mekar dua hari setelahnya. Wijiyanti mengaku bingung, sebab mekarnya bunga tersebut juga dihinggapi banyak lalat.
Baca Juga: Dicabuli, Bocah 9 Tahun di Bantul Bakal Didampingi Dinsos Sampai Pulih
"Dua sampai tiga hari kuncup tadi mekar dan menjadi bunga berwana merah marun. Anehnya malah banyak lalat, selain itu juga muncul bau tidak sedap," kata dia.
Rumah milik suami istri Rubiyanto dan Wijiyanti ini memelihara banyak ayam. Awalnya bau tak sedap itu diduga karena salah satu ekor ayam miliknya mati.
"Ada bau bangkai saat saya membersihkan halaman belakang rumah. Saya kira ayam saya ada yang mati, setelah dicari malah tidak ada. Baunya baru diketahui muncul dari tanaman itu," kata Wijiyanti.
Setelah mengetahui ada tumbuhan yang langka, suami Wijiyanti mendokumentasikan foto bunga tersebut. Selanjutnya dibagikan ke media sosial Facebook dan juga status WhatsApp milik Rubiyanto.
"Karena kami juga penasaran dengan tanaman ini akhirnya di posting di Facebook. Banyak yang merespon dan menjawab bahwa itu bunga bangkai," ungkap dia.
Baca Juga: Kakek di Bantul Cabuli Bocah, Polisi Sebut Motifnya Tak Punya Istri
Wijiyanti menjelaskan tak pernah menebar biji atau bibit apapun di sekitar bunga bangkai yang tumbuh di belakang rumahnya. Hanya saja dia sempat menanam tanaman bernama Suweg yang diketahui masih satu marga dengan Amorphophallus.
Ia menambahkan jika penemuan bunga bangkai tersebut baru sekali terjadi di tempat tersebut. Sebelumnya juga tidak pernah ditemukan tanaman aneh seperti bunga bangkai atau sejenisnya di wilayah desa Palbapang.
Pantauan SuaraJogja.id, bunga yang masuk dalam kategori tumbuhan langka itu berukuran kecil. Bunga Bangkai itu memiliki tinggi lebih kurang 20 cm dengan diameter 15 cm.
Hingga kini bunga tersebut masih hidup. Beberapa putik bunga juga terlihat berjatuhan di sekitar tanah.
Pemilik halaman rumah juga menutup bunga tersebut dengan bambu agar terhalang ketika hujan deras. Selain itu untuk menghindari hewan ternak yang dimungkinkan merusak tanaman.
Kepala Tata Usaha dan Umum Desa Palbapang, Eri Sasongko mengaku bahwa perangkat desa sudah mengetahui munculnya bunga langka di wilayahnya. Saat ini mereka hanya menyarankan kepada pemilik untuk menjaga tumbuhan tersebut.
"Jadi ini kan masuk kategori tanaman langka ya, dari perangkat desa hanya memberi saran untuk menjaga saja. Pasalnya jarang sekali tanaman seperti ini (Bunga Bangkai) muncul di wilayah Pulau Jawa," ujar Eri.
Ia menjelaskan awal pertama ditemukan, bunga tersebut memang mengeluarkan bau tak sedap. Saat ini bau tersebut berangsur hilang.
"Sebelumya memang mengeluarkan bau tak sedap. Saat ini sudah hilang baunya. Ya kami menyarankan agar tetap dijaga oleh pemiliknya karena tanaman langka," jelas dia.
Berita Terkait
-
Ulasan Film Jumbo: Petualangan Imajinasi yang Bikin Hati Jadi Hangat
-
5 Fakta Menarik Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Menyentuh Film Jumbo
-
Ingat Noah, Tangisan BCL Tumpah saat Rekaman OST Jumbo
-
7 Fakta Menarik Bunga Lily of the Valley, Hiasan Kue Ultah Putri Raffi-Nagita
-
Ariel NOAH Blak-blakan Soal Hubungannya dengan BCL Dulu: Waktunya Nggak Pernah Tepat
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
-
Aspirasi Tersampaikan, Ini Momen Aksi TPUA di Rumah Jokowi Dikawal Humanis Polresta Solo
Terkini
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu
-
Pengukuran 14 Rumah di Lempuyangan Batal, Warga Pasang Badan
-
Dari Tenun Tradisional ke Omzet Ratusan Juta: Berikut Kisah Inspiratif Perempuan Tapanuli Utara