Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hernawan
Kamis, 19 November 2020 | 07:53 WIB
Mahfud MD saat memberikan keterangan di Channel Youtube Sekretariat Presiden (Youtube)

"Yang keluar dari mulut Mahfud MD itu upaya untuk menghukum Anies Baswedan, Habib Rizieq, dan sebagainya," sambungnya.

Rocky Gerung sendiri tak menampik kemampuan Mahfud MD yang menurutnya begitu luar biasa. Sayangnya, dia menilai, kemampuan Mahfud MD loyo saat mulai masuk dalam Istana.

"Sebelum beliau masuk Istana atau di awal, dia mengerti kalau dia otonom. Begitu masuk Istana bergaul dengan buzzer dan influencer, dia berubah," ungkap Rocky Gerung.

Lebih lanjut, Rocky Gerung menuturkan, perubahan bisa dilakukan apabila pihak Istana menyingkirkan buzzer dan influencer.

Baca Juga: Polisi Buka Peluang Periksa Ridwan Kamil Soal Kerumunan Acara Habib Rizieq

"Kalau mau lebih akademis, singkirkan buzzer, singkirkan influencer. Itu mahfud MD enggak punya akses ke intelektual. Kan semua ahli yang ada di Istana di-set lidahnya lebih panjang dari otaknya karena fungsinya untuk menjilat daripada berpikir," ucap Rocky Gerung.

"Saya cuma kasihan, publik disalahkan seolah kesalahan yang sifatnya publis ada pada Gubernur [Anies Baswedan]. Padahal Gubernur menegakan semua aturan," imbuh dia.

Sebelumnya, Rocky Gerung juga mengungkapkan bahwa Mahfud MD layak diperiksa polisi karena pelanggaran protokol kesehatan Habib Rizieq karena mengizinkan Habib Rizieq pulang hingga berkumpulnya massa untuk menjemput.

Pemanggilan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan oleh pihak kepolisian, menurut Rocky Gerung, tidaklah tepat.

Baca Juga: Waktu Pengadaan Tutup Bulan Depan, Jokowi Wanti-wanti Proyek Konstruksi

Load More