SuaraJogja.id - Mulai banyaknya berita positif dari perkembangan vaksin corona atau Covid-19 mendongkrak harga minyak dunia.
Harga minyak dunia naik sekitar 1 persen di tengah harapan OPEC dan sekutunya yang akan menunda rencana peningkatan produksi minyak.
Pasar minyak sempat naik setelah Pfizer mengatakan vaksin Covid-19 produksinya lebih efektif ketimbang yang dilaporkan sebelumnya.
Sentimen juga didukung peningkatan stok minyak mentah Amerika yang lebih kecil dari ekspektasi pada pekan lalu.
Mengutip CNBC, Kamis (19/11/2020) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melonjak 59 sen, atau 1,4 persen menjadi 44,34 dollar AS per barel.
Sementara harga minyak mentah patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, meningkat 39 sen, atau 0,9 persen, untuk mengakhiri sesi di posisi 41,82 dollar AS per barel.
Kedua kontrak itu melejit sekitar 1 dollar AS setelah Pfizer mengatakan hasil final dari uji coba tahap akhir vaksinnya menunjukan 95 persen efektif. Minggu lalu Pfizer menyebutkan lebih dari 90 persen efektif.
Senin, Moderna mengatakan data awal untuk vaksinnya juga menunjukkan hampir 95 persen efektif.
Guna mengatasi permintaan energi yang lebih lemah di tengah gelombang baru pandemi Covid-19, Arab Saudi meminta sesama anggota OPEC Plus, OPEC dan produsen lain termasuk Rusia agar fleksibel dalam merespons kebutuhan pasar dan siap menyesuaikan kesepakatan mereka tentang pengurangan produksi.
Baca Juga: Cadangan Berlimpah, Harga Minyak Dunia Turun
OPEC Plus, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak, Rusia dan produsen lainnya, bertemu pada Selasa lalu tetapi tidak membuat rekomendasi resmi.
Kelompok itu membahas kebijakan pada pertemuan tingkat menteri yang akan diadakan pada 30 November dan 1 Desember.
Anggota OPEC Plus cenderung menunda rencana saat ini untuk meningkatkan produksi pada Januari sebesar 2 juta barel per hari (bph), kata seorang narasumber. Mereka sedang mempertimbangkan kemungkinan penundaan selama tiga atau enam bulan.
Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah naik 768.000 barel pekan lalu, dibandingkan ekspektasi analis dalam sebuah jajak pendapat untuk peningkatan 1,7 juta barel, data pemerintah menunjukkan.
Stok produk distilasi, yang mencakup solar dan minyak pemanas, turun 5,2 juta barel, jauh melebihi ekspektasi.
Peningkatan itu sebagian disebabkan kenaikan produksi 400.000 barel menjadi 10,9 juta barel per hari pekan lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Waspada Hujan di Jogja! Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 18 September 2025
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota