Mustari menyampaikan bahwa rata-rata pekerjaan orangtua siswa di sekolahnya adalah swasta, mulai dari pedagang hingga buruh. Menurutnya pemberian kepada anak-anak kelas atas ini memang dibutuhkan sebagai pendukung pembelajaran daring.
"Kalau siswa total ada 114 anak, nah yang diberikan bantuan ini adalah siswa yang memang tidak mempunyai atau kekurangan hp khususnya anak kelas atas. Semoga memang tepat sasaran dan dapat bermanfaat, artinya siswa tetap bisa mengerjakan tugas walaupun orangtua sedang bekerja," tuturnya
Selama ini sekolah juga telah memberikan subsidi berupa kuota pembelajaran kepada siswanya. Kuota data internet sekolah yang diberikan itu senilai Rp25.000 setiap bulan ditambah juga bantuan dari pemerintah pusat.
Semenyara itu Business Development IDE Andreas Setiawan menyampaikan bahwa bantuan ponsel yang diberikan kepada anak-anak sekolah SD Bopkri Demangan III itu adalah hasil kerja sama dengan kitabisa.com sebagai bentuk dukungan kepada siswa agar tetap semangat menjalani pembelajaran jarak jauh. Dukungan tersebut dilengkapi dengan sudah tersedianya aplikasi guna menunjang pembelajaran.
Dikatakan Andreas, salah satu aplikasi yang tersedia di ponsel tersebut adalah myscool. Lebih lanjut aplikasi ini dapat digunakan untuk menyediakan kelas online secara lebih terjadwal.
Nantinya siswa dapat memanfaatkannya untuk melihat secara langsung ada atau tidaknya pembelajaran online yang dilaksanakan pada hari itu. Hal ini diharap membuat koordinasi antar setiap siswa dan tenaga pengajar lebih baik.
“Mudah saja caranya, nanti guru tinggal menginput jadwal mata pelajaran, tugas yang ingin diberikan. Jadi dalam aplikasi ini akan terdapat akun orangtua, akun anak dan akun guru,” terang Andreas.
Andreas menuturkan pemilihan pihaknya untuk memberikan bantuan kepada SD Bopkri Demangan III ini sudah berdasarkan survei beberapa waktu lalu. Dari hasil survei tersebut, ditemukan sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang berada di pusat kota namun masih terdapat kendala dalam pembelajaran daring atau PJJ.
Kendala yang paling banyak ditemui yakni keterbatasan ponsel oleh para orangtua siswa yang menyebabkan tidak jarang anak-anak telat dalam mengerjakan serta mengumpulkan tugas. Harapannya, dengan gerakan #HPbuatbelajar ini dapat membantu siswa yang selama ini kesulitan dalam melakukan PJJ akibat minimnya fasilitas penunjang.
Baca Juga: Dukung Sekolah Dibuka Lagi, DPRD DKI: PJJ Sudah Renggut Nyawa Anak!
“Kami harap adanya peran aktif orang tua untuk terus mengawasi penggunaan ponsel serta kuota internet yang diberikan tersebut agar dapat dimanfaatkan siswa sebagaimana mestinya selama masa pandemi Covid-19 ini,” tandasnya.
Foto: Salah satu siswa yang mencoba hp baru untuk digunakan dalam membuka aplikasi myscool, di SD Bopkri Demangan III, Minggu (22/11/2020).
Berita Terkait
-
Dukung Sekolah Dibuka Lagi, DPRD DKI: PJJ Sudah Renggut Nyawa Anak!
-
Strategi Pembelajaran Jarak Jauh bagi Anak Berkebutuhan Khusus
-
Bisa Ditiru, Begini Cara Donna Agnesia Mengajak Anak Sarapan
-
Wawancara Najelaa Shihab (Part 3): Optimis Dunia Pendidikan Bergerak Maju
-
Januari 2021 Masuk Sekolah Lagi, IDAI Ingatkan Orangtua Tiga Hal Ini
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'