SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman terus melakukan pembersihan terhadap ranting-ranting pohon yang dirasa sudah terlalu tinggi dan membahayakan masyarakat. Hal ini sebagai salah satu antisipasi terhadap intensitas hujan yang makin tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala DLH Sleman Dwi Anta Sudibya mengatakan, pembersihan ranting pohon ini sekaligus sebagai tindak lanjut dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai La Nina, terlebih melihat pergantian cuaca yang makin ekstrem akhir-akhir ini.
"Ini sebagai salah satu langkah antisipatif kita, dengan memangkas ranting pohon-pohon besar, terutama yang ada di pinggir jalan," kata Sudibya saat dikonfirmasi awak media, Senin (23/11/2020).
Sudibya menyebutkan bahwa kendala yang sedang dihadapi saat ini adalah terbatasnya jumlah peralatan. Jumlah peralatan yang dimiliki DLH Sleman saat ini dinilai tidak cukup ideal untuk melakukan operasi pemangkasan tersebut di seluruh wilayah Sleman.
Menyiasati hal itu, pihaknya membuat mekanisme kerja dengan pemberlakuan tim. Setiap tim itu terdiri atas satu unit Skylift atau mobil pemotong dahan disandingkan dengan dua unit dump truck.
"Harapannya, tim ini dapat bekerja lebih efektif dengan melakukan pemotongan sekaligus pembersihan usai pemangkasan tersebut," ucapnya.
Kendati sudah dibuat mekanisme kerja dengan pembagian tim tersebut, tetapi nyatanya tetap ada kekurangan saat operasional berlangsung. Pasalnya, saat ini pihaknya hanya memiliki dua tim yang bergerak melakukan pembersihan tersebut.
Oleh sebab itu, kata Sudibya, pemangkasan akan difokuskan kepada pohon-pohon yang dinilai berisiko lebih tinggi. Selain itu, letak pohon yang berada di tepi jalan dengan lalu lintas yang padat juga menjadi sasaran utama.
"Pohon-pohon yang berakar serabut, contohnya pohonnya angsana dan pohon beringin, bakal lebih diperhatikan," sebutnya.
Baca Juga: Bantul Diguyur Hujan Deras, 4 Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga
Disampaikan Sudibya, masyarakat yang sudah menginginkan adanya pemangkasan di wilayahnya diminta untuk bersabar. Akibat keterbatasan tim dan peralatan tadi, kata Sudibya, jika memang dianggap pohon tersebut belum membahayakan, bakal ditunda terlebih dahulu penanganannya.
Sudibya tidak melarang masyarakat yang hendak memangkas atau melakukan pembersihan secara mandiri terhadap pohon yang dinilai sudah berpotensi mengancam keselamatan warga.
Namun disarankan, masyarakat melakukan koordinasi terlebih dahulu sebelum melakukan eksekusi.
"Jika memang mau dan dirasa sanggup dipersilakan. Namun lebih baik tetap ada informasi terlebih dahulu kepada kami," tuturnya.
Sudibya menambahkan bahwa pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan BPBD Sleman dan para relawan di setiap kapanewon.
Diharapkan semua pihak bisa turut bekerja sama terkait dengan antisipasi bencana yang mungkin saja terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?