SuaraJogja.id - Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman melakukan uji coba Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di kawasan Cebongan, pada Kamis (26/11/2020) pagi. Uji coba tersebut berlangsung dari jam 07.00 WIB hingga 09.00 WIB.
Kabid Lalu Lintas Dishub Sleman, Marjanto mengatakan uji coba tersebut telah berlangsung lancar dengan pengamanan dari sejumlah petugas Dishub Sleman dibantu oleh pihak kepolisian setempat. Kendati begitu masih ada catatan yang masih perlu untuk diperhatikan lagi.
"Hasil uji coba rekayasa lalu lintas hari ini sudah dilaksanakan tapi tadi terlihat masih terjadi antrian panjang di kaki simpang Cebongan sisi barat," ujar Marjanto kepada SuaraJogja.id, Kamis (26/11/2020).
Menurut Marjanto, tumpukan kendaraan dalam satu titik itu akibat limpahan arus lalu lintas dari selatan dan utara. Oleh karenanya masih akan dilakukan evaluasi lagi terhadap penerapan rekayasa lalu lintas tersebut.
Baca Juga: Dua Faskes di Sleman Sempat Penuh, Sekarang Sudah Bisa Digunakan Lagi
Selain itu dari uji coba yang dilakukan pada hari ini menimbulkan beberapa opsi lain untuk mendukung uji coba selanjutnya. Salah satunya, kata Marjanto, bakal ada uji coba lagi dengan opsi pengaktifan traffic light.
Ketika ditanya tentang kemungkinan kapan uji coba traffic light tersebut akan dilakukan, Marjanto menyebut masih akan melakukan evaluasi dan koordinasi lanjutan terlebih dulu. Begitu juga dengan titik-titik penempatan traffic light tersebut.
"Selanjutnya akan ada uji coba lagi dengan opsi pengaktifan traffic light. Tapi itu masih nunggu minggu depan setelah ada hasil rapat evaluasi," ucapnya.
Menurut Marjanto, uji coba ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Dishub Sleman di wilayah Cebongan. Keputusan uji coba ini disebabkan karena kondisi simpang empat Cebongan yang dinilai sudah terlalu padat.
"Simpang empat cebongan sudah macet dan menimbulkan antrian kendaraan. Oleh karena itu perlu memang manajemen rekayasa lalu lintas ini perlu dilakukan, yaitu dengan menerapkan jalan satu arah," ungkapnya.
Baca Juga: Bikin Haru, Alasan Tukang Parkir di Sleman Ini Tolak Uang dari Pelanggan
Sementara itu Plt Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana membenarkan bahwa telah dilakukan uji coba rekayasa lalu lintas di wilayah Cebongan tersebut. Disebutkan melalui uji coba manajemen rekayasa lalu lintas ini diharapkan bisa digunakan untuk melihat skema yang cocok untuk mengurai kepadatan itu.
"Karena memang dirasa sudah crowded, kami uji coba dulu efektivitasnya. Beban paling berat untuk lalu lintas yang berasal dari arah barat ada tiga arah yaitu ke kiri arah Pemkab Sleman, lurus arah Jombor dan kekanan arah ke Jalan Godean," ujar Arip.
Perlu diketahui rekayasa tersebut meliputi simpang empat Cebongan yang dibuat menjadi satu arah ke selatan. Begitu juga dengan simpang tiga Kecamatan Mlati ke barat hingga simpang tiga Puskemas.
Sementara di simpang tiga ke utara juga dibuat satu arah hingga simpang tiga Letkol Subardi. Dan simpang tiga Letkol Subardi ke timur menjadi jalur satu arah hingga simpang empat Cebongan.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Kebijakan One Way Nasional akan Diterapkan di Puncak Arus Balik Besok
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan