Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 28 November 2020 | 16:10 WIB
Seniman gaek, Joko Pekik melukis di Kampus UIN Sunan Kalijaga dalam rangka kegiatan melukis bareng gerakan toleransi lintas iman, Sabtu (28/11/2020). [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin mengungkapkan,“ rakyat Indonesia saat ini terlalu banyak dijejali pemikiran tentang politik identitas. Karenanya dengan menggandeng seniman, maka diharapkan bisa menyatukan bangsa Indonesia.

"Dalam seni itu bisa menyatukan yang berbeda-beda. Dalam seni tidak akan ada yang bertanya agamanya apa, etnisnya apa, semua yang berbeda menyatu menikmati keindahan seni, hingga bisa melupakan konflik untuk bersatu membangun bangsa. Indonesia juga memiliki kekayaan seni budaya yang luar biasa, kalau itu bisa di kembangakan, akan bisa meredam konflik sekaligus menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dikagumi dunia karena kekayaan seni –budayanya,” tandasnya.

Kampus tersebut bertekad mengembangkan empat pilar utama pendidikan dalam mendidik semua mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, termasuk dalam pilar estetika dan seni budaya. Karenanya mengundang para seniman dan kurator yang memiliki jiwa yang halus, memiliki spirit, rasa keindahan yang bisa membuat banyak orang bahagia dan terhibur.

"Dalam forum inilah pihaknya ingin mengenal lebih dalam para praktisi seni-budaya, para kurator, insan seni di Yogyakarta untuk  memahami lebih dalam tentang jiwa seni, agar mudah memasukkannya dalam kurikulum di UIN sunan Kalijaga," imbuhnya.

Baca Juga: Vast Skate School, Tempat Belajar Sekaligus Nongkrongnya Anak Skaters Jogja

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More