SuaraJogja.id - KH Mustofa Bisri atau Gus Mus menjadi salah satu ulama ternama di Indonesia. Selain ceramah, karya-karya Gus Mus juga muncul dalam bentuk tulisan pendek di media sosial maupun tulisan panjang berbentuk buku dan sebagainya. Namun, ketenaran Gus Mus rupanya dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab dengan banyaknya kasus pencatutan namanya dalam beberapa karya tulis.
Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya, melalui curahan hatinya di Twitter, mengungkapkan kekesalannya lantaran ada sebuah produk tulisan yang mengatasnamakan sang ayah. Tulisan yang beredar di media sosial itu mengandung kalimat yang mengadu domba. Ienas menyebutkan, peristiwa serupa sudah terjadi untuk kesekian kalinya hingga tak sanggup lagi ia hitung.
Dalam utas yang diunggah pada Selasa (1/12/2020) tersebut, Ienas menyebutkan, beredar di grup-grup pesan singkat sebuah tulisan berjudul 'Saudaraku Keturunan Arab'. Tulisan itu ditutup dengan tanda "Sidoarjo, 19 November 2020" dan ditambahkan nama Gus Mus. Menurutnya, penulisan dan bahasa yang digunakan jelas berbeda dengan tulisan pria yang membesarkannya tersebut.
"Kasus kali ini: surat terbuka yang ditujukan kepada 'saudaraku keturunan Arab'. Dari segi penulisan, gaya bahasa dan seterusnya, sudah jelas sekali itu BUKAN tulisan Abah. Ditambah di bagian penutup ada keterangan 'Sidoarjo, 19 Nov 2020'. Entah siapa yang kemudian menambahkan kata: Gus Mus," tulis Ienas.
Baca Juga: Gus Mus Dicatut untuk Kritisi Rizieq Shihab, Bikin Ienas Tsuroiya Emosi
Sejak tulisan itu viral di aplikasi pesan singkat, Ienas menerima banyak pesan yang menanyakan apakah benar tulisan itu milik ayahnya. Berulang kali mendapatkan pertanyaan demikian, Ienas mengaku lelah menjawab soal banyaknya tulisan yang mencatut nama ayahnya.
Ia menyampaikan bahwa nama Gus Mus mulai banyak dicatut sejak Pemilihan Presiden tahun 2014. Ienas mengingat adanya tulisan seorang ulama yang tinggal di Serang, berisi pujian yang berlebihan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Tiba-tiba saja, tulisan itu beredar luas di grup pesan singkat dengan mencatut nama Gus Mus sebagai penulisnya.
"Sampai sekarang tidak diketahui siapa penulis asli yang tinggal di Serang itu. Dan siapa pula yang mengganti nama penulis asli dengan 'Gus Mus'. Nggak ada yang ngaku. Dari mana tahu penulisnya dari Serang? Ya karena ada penanda di akhir tulisan, sebelum tanggal. Persis seperti yang sekarang," tulis Ienas dalam utasnya.
Sejak beredar tahun 2014 hingga saat ini Ienas tidak mengetahui siapa penulis yang berasal dari Serang tersebut, begitu juga soal siapa yang mengganti nama penulis asli dengan nama Gus Mus. Setelahnya, masih banyak kasus-kasus lainnya yang juga tidak diketahui siapa pembuatnya.
Yang membuat Ienas sedih adalah, pihaknya sudah berusaha untuk melakukan klarifikasi, tetapi yang mengunggah tetap mengotot dengan dalih "yang penting pesan yang disampaikan bagus". Di antara yang ngeyel adalah seorang ahli parenting berinisal E, pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) berinisial KK, dan banyak lainnya.
Baca Juga: Polisi Sebar Foto 11 Teroris MIT di Sigi, Ini Identitas dan Tampangnya
Setelah diancam akan dilaporkan ke pihak kepolisian, baru pengunggah itu mau menghapusnya. Kasus terakhir yang dibahas sebelumnya juga membuat Ienas merasa kesal. Sebab, tulisan yang beredar memiliki gaya bahasa buruk, penulisan yang kacau, banyak kata disingkat, typo, serta secara terang-terangan menyerang seseorang dengan mencatut nama pria yang ia panggil abah.
Berita Terkait
-
Sejarah Banten, Arti Hingga Asal Usul di Baliknya, Cek Selengkapnya di Sini
-
Deolipa Yumara Skakmat Razman soal Kewenangan Saksi: Siapapun Boleh Jadi Saksi!
-
Sejarah Banten dan Asal Usul Hingga Arti Nama di Baliknya
-
Asal-usul Nama Mat Solar, Komedian yang Melejit Lewat Serial Bajaj Bajuri
-
Aturan Pemberian Nama Anak Sesuai Aturan Dukcapil, Tidak Boleh Terlalu Panjang seperti Cucu Sule?
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital