SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terus melakukan pemantauan kepada balita yang berada di wilayahnya selama pandemi Covid-19. Hal ini sejalan dengan dibukanya kembali pos pelayanan terpadu (posyandu) sejak Juni lalu.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sleman Wisnu Murti Yani mengatakan, saat ini jumlah balita yang berdomisili di Kabupaten Sleman perkirakan mencapai 58.000 anak. Namun, terhitung hingga bulan November kemarin, pemantauan baru bisa dilakukan kepada sekitar 55.000 anak saja.
"Salah satu masalahnya adalah masih ada balita yang tidak tetap. Jadi misalnya balita tersebut lahir di sini dan sudah terlanjur tercatat di data sebagai balita kita tapi ternyata justru dibawa ke daerah lain tempat orang tua aslinya," kata Wisnu saat ditemui SuaraJogja.id, Rabu (2/11/2020).
Dijelaskan Wisnu, ada kemungkinan lain mengapa saat ini pemantauan tidak bisa dilakukan kepada semua balita sama seperti sebelumnya. Hal itu diakibatkan masih banyaknya balita yang tidak boleh dibawa ke posyandu oleh orang tuanya.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di DIY Tembus 6.073, Sleman Catat Kasus Terbanyak
Sebenarnya, pihaknya selalu memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dalam pelayanannya, tetapi memang ketakutan dari beberapa orangtua masih saja sering ditemui.
"Protap tentu sudah kita cukupi mulai dari memakai masker serta sarana prasana pendukung lainnya tapi memang tetap ada yang takut membawa anaknya ke posyandu," ujarnya.
Menyiasati hal tersebut, Wisnu menyebutkan bahwa pihaknya lantas melakukan semacam pendataan ulang kepada balita yang memang masih takut untuk dibawa ke posyandu. Setelah itu, nanti akan ada kader yang kemudian mendatangi balita tersebut ke rumahnya masing-masing untuk dilakukan pengecekan.
"Ya istilahnya jemput bola, kita akan tetap pantau balita-balita itu meskipun memang masih ragu untuk datang sendiri ke posyandu," ungkapnya.
Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua Posyandu Dusun Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman, Rokhimi, mengatakan bahwa pelayanan posyandu di masa pandemi Covid-19 sekarang ini lebih diperketat. Protokol kesehatan Covid-19 sangat diperhatikan oleh pihaknya setiap melakukan pemeriksaan.
Baca Juga: Tidak Dianjurkan Rapid Test Massal, Dinkes Sleman Fokus Penerapan Prokes
"Pelayanan posyandu dilakukan dengan sangat berhati-hati. Mulai dari sebelum diperiksa hingga setelah pemeriksaan pun akan mengikuti protokol kesehatan yang ada," kata Rokhimi.
Salah satu perbedaan yang bisa dilihat, kata Rokhimi adalah saat ini penimbangan balita tidak lagi menggunakan timbangan gantung. Melainkan akan menunggunakan timbangan meja atau timbangan digital.
Alat-alat itu pun setelah digunakan akan lantas dibersihkan menggunakan desinfektan. Selain itu petugas juga dilengkapi dengan alat pelindung diri yang memadahi, mulai dari masker, sarung tangan hingga face shield.
Rokhimi juga menyebut ada banyak balita yang memang belum terdaftar untuk saat ini. Mengingat cukup banyaknya warga pendatang di daerah tersebut.
“Sementara ini ada 70 balita yang terdata. Namun, perkembangannya terus mengalami peningkatan,” tuturnya.
Disampaikan Rokhimi, pemberian gizi pada balita juga menjadi aspek yang semakin diperketat. Makanan yang diberikan bersifat alami bukan instan dan langsung dibungkus.
”Untuk imunisasi tetap dilakukan tapi langsung oleh puskesmas,” terangnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
Yandri Susanto Dilaporkan ke Bawaslu, Buntut Kumpulkan Kades, Kader PKK dan Posyandu
-
Menu PMT Posyandu Bikin Miris, Makin Pesimis dengan Makan Siang Gratis
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
Terkini
-
Fadli Zon: Indonesia Tak Boleh Lengah Usai Reog, Kebaya, dan Kolintang Diakui UNESCO
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia