Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 03 Desember 2020 | 15:11 WIB
[Ilustrasi] Tenaga medis melakukan tes cepat (rapid test) COVID-19 terhadap warga di Gelanggang Olahraga Remaja Kecamatan Tebet, Jakarta, Senin (23/11/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Sebelumnya secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto mengatakan, relawan yang akan bertugas di barak pengungsian di Balai Desa Glagaharjo wajib menjalani rapid test terlebih dahulu. Data relawan itu sudah terlebih dahulu dikumpulkan di Posko Pakem untuk mengidentifikasi keahlian masing-masing sebelum diterjunkan ke lokasi.

"Kami tampung dulu setiap relawan di Posko Pakem. Kalau memang di lapangan belum terlalu mendesak kebutuhannya, maka para relawan tetap akan stand by saja," ucap Joko.

Joko menyebutkan bahwa pengungsi tidak akan ikut terlibat untuk menjalani rapid test. Hal tersebut dikarenakan Cangkringan menjadi salah satu daerah dengan zonasi hijau.

Sementara itu, Panewu Cangkringan Suparmono menuturkan bahwa memang Cangkringan, khususnya Glagaharjo, menjadi salah satu desa yang belum pernah ditemukan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu menyebabkan zonasi di wilayah tersebut masih terus hijau.

Baca Juga: Pro Kontra Bilik "Ayah Bunda" di Pengungsian Merapi, Ini Kata BPBD Sleman

"Protokol kesehatan di sini [barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo] sudah cukup baik. Kita lihat sudah ada tempat cuci tangan yang disediakan secara cukup, hingga penyekatan di ruangan guna menetapkan jaga jarak antar pengungsi yang berbeda keluarga," sebut Suparmono.

Load More