SuaraJogja.id - Sebuah rekahan terpantau di dalam dan tebing kawah Gunung Merapi. Berdasarkan laporan BPPTKG Yogyakarta dari data morfologi dengan satelit pada Rabu (2/12/2020), rekahan itu ada sektor barat-barat laut.
Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida mengatakan jika rekahan yang terjadi di Gunung Merapi baik di dalam maupun di tebing kawah dikarenakan adanya gerakan magma ke permukaan Gunung Merapi yang saat ini berstatus siaga level tiga.
"Rekahan yang ada berindikasi kepada adanya gerakan magma ke permukaan," ujar Hanik seperti dilansir dari Harianjogja.com, Minggu (6/12/2020).
Dampak dari adanya rekahan, khususnya rekahan yang ada di tebing kawah Gunung Merapi adalah material yang di Gunung Merapi akan menuju ke arah dimana rekahan tersebut terbentuk. Rekahan yang terjadi di dalam maupun tebing kawah Gunung Merapi sendiri berada di sisi barat-barat laut.
Baca Juga: Naik Jeep ke Kali Adem, Luna Maya Terharu Lihat Semangat Warga Merapi
"Karena ada rekahan, kemungkinan besar material ke arah sana -barat-barat laut] karena titik tersebut lemah," sambung Hanik.
Berdasarkan data morfologi dengan satelit yang dimiliki oleh BPPTKG Yogyakarta, rekahan terjadi di sisi barat-barat laut. Baik rekahan yang ada di tebing kawah maupun di dalam kawah.
"Rekahan cenderung berada di sektor barat-barat laut. Rekahan yang ada di dalam kawah juga berada di sektor barat-barat laut," ungkap Hanik.
Namun demikian, Hanik kembali menegaskan jika bukaan kawah yang terjadi di Gunung Merapi mengarah arah selatan dan tenggara, khususnya ke arah Kali Gendol. Mengingat, diameter kawah Gunung Merapi hanya 400 meter.
"Yang sudah ada jalan (luncuran material erupsi Gunung Merapi) ke Kali Gendol. Potensi bahaya awan panas juga masih mengarah ke arah selatan dan tenggara," terangnya.
Baca Juga: Cerita Lahar Bara, Dibully Usai Masuk ke Kawah Merapi Lalu Jadi Superhero
Berita Terkait
-
Tiba-tiba Muncul di Puncak Gunung Merapi, Apa Itu Awan Lentikular?
-
Mengenang Erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Mini Sisa Hartaku
-
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi dari Masa ke Masa, Terbaru Telan 10 Nyawa
-
Aktivitas Gunung Merapi Intensif, Ratusan Guguran Lava dan Awan Panas Ancam Zona Bahaya
-
Potret dan Profil Juliana Moechtar, Istri Komandan Upacara di IKN Dulunya Pemain Misteri Gunung Merapi
Tag
Terpopuler
- Jabatan Mentereng Wahyu Hidayat, Pantas Ayah Dokter Koas Luthfi Ogah Damai dengan Pihak Lady Aurellia
- Ibunda Lady Biang Kerok Penganiayaan Dokter Ternyata Direktur Perusahaan Ternama
- Gus Iqdam Bela Miftah, Gus Arifin Ngaku Tak Suka: Maksudnya Apa Dam?
- Pendaftaran Pendamping Desa 2025 Resmi Dibuka! Cek Gaji dan Cara Daftarnya
- Alvin Lim Tuntut Teh Novi Ganti Rugi Rp 1 Triliun, Denny Sumargo Berkelakar Minta Bagian
Pilihan
-
Toyota Daftarkan Model Penerima Insentif PPnBM, Termasuk Veloz Hybrid ?
-
Perlunya Aturan Tegas untuk Kepastian Pemindahan Pemerintahan ke IKN 2028, Kata Guru Besar UMY
-
Harga Nggak Naik Tahun Depan, Bapanas Bilang Beras Premium Tak Kena PPN 12 Persen
-
Rumah Pendeta dan Ruko Jadi Sasaran, Komplotan Pencuri Ditangkap di Bontang
-
Perusahaan Asing Gugat Waskita Karya Karena Nunggak Utang Rp976 Juta
Terkini
-
Janji Gus Ipul di HKSN 2024: Berantas Korupsi di Kemensos
-
Meninggal Misterius, Pria Yogyakarta Ditemukan Membusuk di Kontrakan, Ada Obat Sesak Napas di TKP
-
Okupansi Bus di Gunungkidul saat Nataru Diprediksi Anjlok, Ini Penyebabnya
-
Jerat Pinjol Ilegal Picu Bunuh Diri, OJK DIY Terima Ratusan Aduan
-
H-3 Nataru, Tol Klaten-Prambanan Dikebut: Penerangan Jalan Jadi Fokus Utama