Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 08 Desember 2020 | 10:02 WIB
Gunung Merapi. (ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

SuaraJogja.id - Setelah 33 hari dinyatakan naik statusnya menjadi siaga, aktivitas Gunung Merapi terpantau terus mengalami peningkatan. 

Menyikapi aktivitas merapi tersebut, BPBD DIY pun telah menyiapkan skenario untuk menghadapi jika sewaktu-waktu Merapi levelnya kembali dinaikkan. 

BPBD DIY menyebutkan, bakal ada tujuh desa yang harus mengungsi saat status Gunung Merapi menjadi Awas atau Level IV.

"Kalau ada eskalasi (peningkatan status Merapi) itu kan seterusnya ada tujuh desa di DIY (yang masyarakatnya harus mengungsi),"  Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Kantor BPPTKG, Yogyakarta, kemarin.

Baca Juga: Antisipasi Kekerasan, Ada Posko PPA dan Taman Bermain di Pengungsian Merapi

Desa tersebut di antaranya Desa Wonokerto dan Donokerto di Kecamatan Turi, yang mana dua desa ini berada di sebelah barat Merapi. Selain itu, ada dua desa di Kecamatan Pakem yaitu Desa Hargobinangun dan Pakembinangun.

"Bagian timur (Merapi) yakni ada tiga desa di Kecamatan Cangkringan, yakni Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo," tambahnya. 

Biwara mengatakan, saat ini rekomendasi evakuasi masyarakat belum berubah. Hanya ada tiga desa di sekitar Merapi yang masyarakatnya sudah dievakuasi.

Tiga desa tersebut adalah Desa Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari. Evakuasi sendiri sudah dilakukan beberapa hari sejak peningkatan status Merapi menjadi siaga atau level III pada 5 November 2020 lalu.  

"Pada status siaga sekarang ini rekomendasi yang perlu dievakuasi adalah kelompok rentan," ujarnya.

Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Lahar Bara Jadi Superhero Usai Dirisak Masuk Kawah Merapi

Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak lainnya, terutama BPPTKG yang memantau perkembangan aktivitas Merapi. Sehingga, kebijakan lebih lanjut nantinya dapat diambil.

"Dari sisi Merapi kita pantau terus, disamping ini kan kita juga berkoordinasi dengan BPPTKG dan rekan-rekan BPBD di (kabupaten) sekitar Merapi," ujarnya.

Load More