SuaraJogja.id - Setelah 33 hari dinyatakan naik statusnya menjadi siaga, aktivitas Gunung Merapi terpantau terus mengalami peningkatan.
Menyikapi aktivitas merapi tersebut, BPBD DIY pun telah menyiapkan skenario untuk menghadapi jika sewaktu-waktu Merapi levelnya kembali dinaikkan.
BPBD DIY menyebutkan, bakal ada tujuh desa yang harus mengungsi saat status Gunung Merapi menjadi Awas atau Level IV.
"Kalau ada eskalasi (peningkatan status Merapi) itu kan seterusnya ada tujuh desa di DIY (yang masyarakatnya harus mengungsi)," Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Kantor BPPTKG, Yogyakarta, kemarin.
Baca Juga: Antisipasi Kekerasan, Ada Posko PPA dan Taman Bermain di Pengungsian Merapi
Desa tersebut di antaranya Desa Wonokerto dan Donokerto di Kecamatan Turi, yang mana dua desa ini berada di sebelah barat Merapi. Selain itu, ada dua desa di Kecamatan Pakem yaitu Desa Hargobinangun dan Pakembinangun.
"Bagian timur (Merapi) yakni ada tiga desa di Kecamatan Cangkringan, yakni Desa Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo," tambahnya.
Biwara mengatakan, saat ini rekomendasi evakuasi masyarakat belum berubah. Hanya ada tiga desa di sekitar Merapi yang masyarakatnya sudah dievakuasi.
Tiga desa tersebut adalah Desa Kalitengah Lor, Kaliadem, dan Pelemsari. Evakuasi sendiri sudah dilakukan beberapa hari sejak peningkatan status Merapi menjadi siaga atau level III pada 5 November 2020 lalu.
"Pada status siaga sekarang ini rekomendasi yang perlu dievakuasi adalah kelompok rentan," ujarnya.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Lahar Bara Jadi Superhero Usai Dirisak Masuk Kawah Merapi
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak lainnya, terutama BPPTKG yang memantau perkembangan aktivitas Merapi. Sehingga, kebijakan lebih lanjut nantinya dapat diambil.
"Dari sisi Merapi kita pantau terus, disamping ini kan kita juga berkoordinasi dengan BPPTKG dan rekan-rekan BPBD di (kabupaten) sekitar Merapi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tragedi di Uiseong: Kebakaran Hutan Hanguskan 43.330 Hektar, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
-
Keluarga Wali Kota Bekasi Mengungsi ke Hotel Saat Banjir Tuai Kritik Pedas: Hidup di Atas Penderitaan Rakyat!
-
Rumahnya Juga Kebanjiran, Viral Istri Wali Kota Bekasi Mengungsi di Hotel Tuai Perdebatan
-
Sudah Ratusan RT Terendam dan Ribuan Orang Mengungsi, Jakarta Masih Diguyur Hujan Deras Dua Hari ke Depan
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
Terkini
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia
-
Detik-Detik Penemuan Granat Nanas di Sleman, Dari Almari ke Bulak Persawahan
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang