SuaraJogja.id - Calon wakil bupati nomor urut 2 Sri Muslimatun menjadi warga pertama yang melakukan pemungutan suara di TPS 36, yang bertempat di Kapanewon Mlati, Sleman. Muslimatun didampingi oleh beberapa anggota keluarganya dalam menyalurkan hak pilihnya dalam Pilkada Sleman 2020.
Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua KPPS Tempat Pemungutan Suara (TPS) 36, Purnomo Widyantoro, saat ditemui awak media, Rabu (9/12/2020). Dikatakan Purnomo, bahwa Sri Muslimatun datang pertama kali sekitar pukul 07.00 WIB pagi.
"Benar tadi calon bupati Sleman nomor urut dua Sri Muslimatun sudah melakukan pemungutan suara di sini TPS 36," kata Purnomo.
Purnomo mengatakan Sri Muslimatun bahkan sudah hadir untuk menyaksikan petugas membuka perlengkapan pemilu tersebut. Muslimatun datang beserta keluarganya yakni tiga putra dan satu menantu.
Baca Juga: Pemilih di Sleman Ini Pakai Outfit Jas Hujan Saat Nyoblos ke TPS Janti
"Jadi beliau mengawali dan dapat kesempatan pertama untuk melakukan pemungutan suara," ucapnya.
Ditanya terkait dengan antusiasme warga setempat dalam gelaran Pilkada Sleman kali ini, Purnomo menuturkan sudah cukup baik. Hal itu terlihat dari jumlah warga yang datang di kloter pertama tadi.
Dari total 249 orang yang mempunyai hak pilih di TPS 36, pada jam pertama tadi sudah ada sekitar 50an warga yang hadir. Jumlah itu kata Purnomo, sudah hampir memenuhi target setiap jamnya.
"Kalau target satu jam 30-60 orang targetnya termasuk cepat. Tergetnya kalau sesuai jadwal jam 13.00 WIB selesai," ungkapnya.
Selain itu kesadaran warga terkait penerapan protokol kesehatan juga cukup baik. Terbukti dengan warga yang datang sesuai dengan undangannnya.
Baca Juga: Nyoblos di Pilkada Sleman, Amien Rais Dikawal 2 Lelaki Pakai Topi UMMAT
Purnomo menyebut, pihaknya juga selalu bersiap untuk melayani pemilih yang sakit. Salah satunya yang dilakukan saat ada pemilih yang tidak memungkinkan untuk turun dari mobil karena menderita stroke.
Petuga KPPS yang ada langsung dengan sigap membawakan peralatan pencoblosan ke mobil. Menurutnya hal itu bisa lancar dilakukan karena sudah ada koordinasi sebelumnya pemilih dengan petugas.
"Memang sesuai ketentuan di KPPS kemarin jika ada pemilih yang hendak melakukan pemungutan suara namun dalam kondisi sakit dan tidak bisa datang langsung ke TPS, saat ada permintaan akan kita layani," terangnya.
Ditambahkan Purnomo, tidak ada kendala yang begitu dirasakan selama pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi Covid-19 ini. Hanya saja memang perlu membiasakan dengan protokol kesehatan yang terus harus dilaksanakan.
"Harus terbiasa pakek peralatan tambahan APD. Jadi penyesuaian saja mungkin sumuk gitu. Was-was kalau ada pemilih yang sakit tidak tahu Covid-19 atau tidak," tandasnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia