Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 13 Desember 2020 | 13:31 WIB
Seorang pria yang diduga melakukan tindak pencurian sepeda di SD Jigudan, Triharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (12/12/2020). [dok.ist Guswandi]

SuaraJogja.id - Nasib apes dialami seorang penjaga sekolah di wilayah Bantul. Pria bernama Guswandi (44) warga Dusun Jigudan Kalurahan Triharjo, Kapanewon Pandak kehilangan sepeda seharga Rp2,3 juta saat ditinggal memasak air.

Peristiwa tersebut terjadi di SD 1 Jigudan sekitar pukul 06.30 wib, Sabtu (12/12/2020). Wandi datang ke sekolah dari rumah dan memarkirkan sepeda miliknya di halaman sekolah.

"Kejadiannya pagi-pagi ketika sekolah dalam keadaan sepi. Karena gerimis, anak sekolah dan guru belum datang juga," terang Wandi dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (13/12/2020).

Penjaga dan juga petugas kebun ini datang untuk membersihkan sekolah. Dia juga memasak air panas untuk menyiapkan teh bagi guru-guru yang datang ke sekolah.

Baca Juga: Soal Tingkat Partisipasi Pilkada di Tengah Pandemi, Ini Kata KPU Bantul

"Saya menyapu sekolah sesekali beristirahat, lalu kembali menyapu, saya masih melihat sepeda masih ada di halaman sekolah. Setelah itu saya baru ke dapur untuk memasak air," terangnya.

Beberapa guru dan murid sudah datang ke sekolah. Kendati demikian kondisi sekolah belum ramai.

Wandi yang teringat jika dirinya meninggalkan barang titipan guru di rumahnya, memutuskan pulang sebentar. Karena jarak sekolah ke rumahnya dekat ia ke halaman mencari sepedanya.

"Setelah sampai halaman, sepeda saya sudah hilang. Saya cari dulu di tempat parkir motor mungkin saja ada yang pinjam. Padahal selama ini sepeda yang saya letakkan di halaman selalu aman," ujar dia.

Hampir 15 menit mencari sepeda tetapi tidak ditemukan, wandi meminta izin pihak keamanan sekolah membuka rekaman cctv. Dari tayangan tersebut terlihat terduga pelaku berkaus kuning membawa pergi sepeda yang mirip milik Wandi.

Baca Juga: Pekan Kedua Desember, Satpol PP Bantul Jaring Ribuan Warga Tak Patuh Prokes

"Setelah melihat cctv, ternyata pukul 06.30 wib ada orang tak dikenal masuk ke halaman sekolah. Memang murid dan guru belum ramai pada waktu itu," jelas dia.

Wandi mengaku sepeda miliknya dibeli dengan harga Rp2,3 juta rupiah. Selama ini dirinya berkendara dengan sepeda itu.

"Ya sekarang paling jalan kaki jika beraktivitas. Saya berharap agar sepeda ini bisa kembali. Karena tidak semua orang punya kendaraan motor," ujar dia.

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pandak, AKP Wartono membenarkan peristiwa itu. Pihaknya masih akan menyelidiki kasus tersebut.

"Iya betul, sepeda ontel yang dicuri. Saat ini masih proses penyelidikan dan mengumpulkan alat bukti seperti rekaman cctv dan juga pemeriksaan saksi-saksi," ungkap dia.

Pihaknya mengimbau kepada warga agar lebih waspada dan tak menyepelekan apalagi meninggalkan barang berharga yang sudah dianggap aman. Pasalnya jika tak berhati-hati, tindak kejahatan bisa terjadi saat kesempatan itu datang.

Load More