Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 14 Desember 2020 | 12:21 WIB
Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa KPU Sleman Sutoto Jatmiko - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Senada, sebelumnya Koordinator Divisi Hukum Bawaslu Kabupaten Sleman Arjuna Al Ichsan Siregar, mengakui bahwa memang tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada Sleman kali ini belum maksimal. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019 lalu.

"Secara umum dari tingkat partisipasi kali ini memang tidak setinggi pada 2019 kemarin. Kalau saat itu ada beberapa TPS yang sampai kekurangan logistik seperti surat suara kali ini justru terbalik, malah banyak lebihnya," kata Arjuna.

Arjuna menjelaskan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilkada serentak kali ini hanya menyentuh angka 70 persen saja. Prosesntase itu lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 87,7 persen.

Bahkan tingkat partisipasi di Pemilu 2019 diketahui lebih tinggi dibanding Pemilu 2014. Sebab pada Pemilu tahun 2014 silam itu berada di kisaran angka 81 persen.

Baca Juga: Sambangi Gresik, Ketua KPU Sidak Sirekap yang Sempat Eror

Menurut Arjuna, pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor utama yang melatarbelakangi menurunnya angka partisipasi pemilih tersebut. Hal tersebut ditambah dengan kurang memadainya informasi tentang protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang bakal diterapkan saat pemungutan suara.

Load More