SuaraJogja.id - Penggunaan Sistem Rekapitulasi Elektronik atau Sirekap masih menjadi sorotan dalam Pilkada Serentak 2020. Bukan tanpa alasan, sebab masih banyak daerah yang kesulitan dalam pelaksanaannya mengakses sistem dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut.
Merespon hal ini Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengakui bahwa Sirekap memang belum sepenuhnya sempurna. Tidak dipungkiri juga program yang baru diluncurkan dalam Pilkada 2020 ini masih sering terjadi kendala di sana-sini.
"Memang belum sempurna, lagipula itu program baru dari kita. Dia [Sirekap] juga masih up and down tetapi, sampai sekarang masih bisa berjalan dan digunakan," kata Arief saat ditemui awak media, di sela kunjungannya ke KPU Sleman, Senin (14/12/2020).
Arief menuturkan banyak persoalan itu terkait dengan teknis operasi sistem atau jaringan di masing-masing daerah. Selain itu masih ada berbagai persoalan lain yang patut menjadi perhatian.
Namun kendati begitu, kata Arief hal itu menunjukkan bahwa persoalan yang dialami oleh Sirekap ini bukan masalah tunggal. Artinya memang ada banyak celah yang masih harus diperbaiki untuk terus mengembangkan sistem ini.
"Tentu itu semua tadi menunjukkan bahwa itu bukan problem tunggal. Tetapi kita bisa pastikan sampai hari ini Sirekap masih bisa digunakan," ucapnya.
Menurut catatan yang diterima Arief hingga hari ini, setidaknya sudah ada 225.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sudah memasukkan datanya melalui Sirekap. Sebarannya pun bervariasi dari berbagai kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
"Bahkan beberapa dari kabupaten dan kota juga sudah ada yang sampai bisa upload 100 persen. Jumlah tadi juga terus bertambah setiap harinya," tuturnya.
Arief meminta kepada semua pihak terkait yang ada di masing-masing kabupaten dan kota untuk terus mengunggah data yang diperlukan terkait Pilkada melalui Sirekap. Sebab dari unggahan di Sirekap inilah beberapa manfaat bisa turut dirasakan.
Baca Juga: 98 Persen Suara Masuk KPU Cilegon, Helldy-Sanuji Peroleh Suara Terbanyak
Pertama terkait dengan kepentingan transparansi kepada publik tentang hasil Pilkada di wilayahnya masing-masing. Bahkan bukan hanya data di setiap kabupaten atau kota saja, melainkan hingga data di tiap TPS akan dapat terlihat.
"Kedua, untuk memastikan tingkat akurasi data itu sendiri. Ya mudah-mudahan Sirekap ini bisa menjadi warisan penting dan berharga untuk pemilu kita ke depan. Baik pilkada maupun pemilu nasional," harapnya.
Terkait dengan evaluasi yang perlu dilakukan kepada Sirekap sendiri, Arief menyebut dimulai dari perlunya persiapan matang perihal pemanfaatan teknologi informasi dalam pemilu. Mulai dari infrastruktur, hardware, software, hingga sumber daya manusia yang mengoperasikan.
"Semua itu akan kita siapkan lebih baik. Sebab memang sebenarnya target penerapan sistem ini baru akan dilakukan pada tahun 2024 mendatang. Tetapi karena di tahun 2020 ini ada momentum yang maksudnya kita sedang terdampak pandemi Covid-19, maka penggunaan teknologi Informasi lebih dimaksimalkan," ungkapnya.
Berangkat dari situ, maka KPU lantas mengusulkan teknologi sistem operasi ini untuk diterapkan di Pilkada serentak tahun 2020. Ketika usulan itu diterima pun kata Arief memang ada syarat yang perlu disetujui yakni dengan tidak boleh digunakan sebagai dasar penetapan hasil resmi.
"Maka Sirekap sekarang ini hanya difungsikan sebagai bahan informasi dan alat bantu saja," sebutnya.
Tag
Berita Terkait
-
KPU RI Sebut 30 Petugas Penyelenggara Pilkada Positif COVID-19
-
Pilkada Tahun 2020 Tak Capai Target, KPU Pandeglang: Karena Faktor Alam
-
Sirekap Sempat Eror, KPU Sleman Tetap Rapat Pleno Rekapitulasi Hitung Suara
-
Bawaslu Jateng Telusuri Laporan Politik Uang di Pilkada 4 Kabupaten
-
KPU Provinsi Banten Klaim Partispasi Pemilih Lebih dari 60 Persen
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gelar Pahlawan Soeharto: UGM Peringatkan Bahaya Penulisan Ulang Sejarah & Pemulihan Citra Orde Baru
-
Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis di Jogja, 8 Dapur Ditutup, Pemda Bentuk Satgas
-
Libur Nataru di Jogja, Taman Pintar Hadirkan T-Rex Raksasa dan Zona Bawah Laut Interaktif
-
Nyeri Lutut Kronis? Dokter di Jogja Ungkap Rahasia UKA: Pertahankan yang Baik, Ganti yang Rusak
-
Target Tinggi PSS Sleman di Kandang Barito: Bukan Sekadar Curi Poin