SuaraJogja.id - UIN Sunan Kalijaga menggelar kegiatan bertajuk shortcourse Islam in Indonesia secara daring. Dilaksanakan selama tiga hari mulai dari Selasa (15/12/2020), materi hari pertama membahas mengenai 'Mengenal Ragam Islam di Indonesia Persperktif Eropa.' Materi pertama disampaikan oleh Fritz Schulze dan Ahmad Norma Permata .
Dalam materinya, Ahmad Norma Permata menyampaikan mengenai The Diversity if Indonesia Muslim Respon to Covid-19 Pandemic. Ada dua aspek yang ingin ia sampaikan dalam perbedaan muslim di Indonesia. Yakni mengenai doktrin dan ethos dalam menjalani hidup.
Norma menyampaikan dari pendekatan doktrin, muslim di Indonesia terbagi pada budaya dan kitab suci. Di bawahnya ada beberapa kelompok muslim yang dikelompokkan menjadi spritualis, tradisional, modernis, revivalist dan fundamentalis. Kelompok spiritualis disebut juga sebagai abangan dan paling dekat dengan pendekatan budaya.
"Modernis merupakan kolaborasi dari salafisme dan pembentukan sosial budaya," terang Norma.
Baca Juga: Janji Prokes Ketat, Transmart Cilegon Minta Rencana Penutupan Dikaji Ulang
Sementara kelompok fundamentalis sangat dekat dengan pendekatan kitab suci. Selanjutnya, mengacu perbedaan dalam pendekatan ethos sosial terbagi ke dalam spiritual dan rasional. Di bawahnya terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yakni kebatinan, tradisionis, fundamentalis, revivalis dan modernis. Kelompok modernis paling dekat dengan pendekatan rasional.
Kelompok fundamentalis percaya jika umatnya baik, Tuhan akan memberikan nikmat dan begitu juga dengan sebaliknya. Kelompok ini dinilai sensitif dengan hal yang menyangkut umat. Selanjutnya ada perbedaan dari setiap kelompok dalam memberikan respon mengahdapi pandemi covid-19.
Ada kelompok yang sangat spiritualis, sehingga ketika ada masalah yang datang mencoba cari solusi dari jalan spiritual. Contohnya yang dilakukan oleh ormas NU di awal pandemi meminta anggotanya untuk membaca salawat menghadapi pandemi.
"Mereka percaya akan membantu dalam menghadapi pandemi," terang Norma.
Ada juga kelompok yang merespon secara rasional. Misalnya saja ada kelompok yang memikirkan mengumpulkan uang untuk membantu orang di masa pandemi. Banyak kelompok yang membahas mengenai zakat di era pandemi, selain dilakukan oleh universitas juga banyak dilakukan oleh organisasi masyarakat. Kelompok merdnis juga menggelar debat membahas mengenai cara menghadapi pandemi.
Baca Juga: Epidemiolog UI: Hentikan Pandemi, Pemerintah Harusnya Gratiskan Vaksin
Terakhir, ada kelompok yang menghadapi pandemi dengan cara yang kreatif. Misalnya saja dengan menggelar cara-cara yang tidak secara langsung menghadapi pandemi namun menggelar acara-acara yang secara profit bisa mengarah pada cara menghadapi pandemi. Misalnya saja dengan menggelar lomba video dan foto dari Muhammadiyah untuk menghadang corona.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Duta Pariwisata Baru, Rizky Nur Setyo dan Salma Wibowo Terpilih jadi Dimas Diajeng Kota Jogja 2025
-
Geger di Bantul! Granat Zaman Perang Ditemukan Saat Kerja Bakti, Tim Gegana Turun Tangan!
-
Proyek Tol Jogja-Solo: Penambahan Lahan 581 Bidang di Sleman dan Progres Konstruksi Sentuh 60 Persen
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol