SuaraJogja.id - Tak disangka oleh dr Ulul Albab, SpOG bahwa dirinya akan tertular Covid-19. Dokter kandungan di sebuah rumah sakit di Jakarta ini baru saja sembuh dari penyakit yang disebabkan virus mematikan tersebut dan selamat dari maut setelah 22 hari lamanya dirawat di rumah sakit.
Pria kelahiran Pati pada 1980 ini tak tahu pasti dari mana virus corona menjangkitinya. Sejak pandemi pada Maret lalu, ia merasa selalu taat protokol kesehatan, mengenakan APD saat bertugas, bahkan menjaga asupan makanan demi kekebalan tubuhnya.
Kebiasaan baru itu selalu ia lakoni selama melayani sekitar 30-40 pasien setiap hari, melakukan operasi sesekali, dan mengunjungi pasiennya yang dirawat di rumah sakit.
Namun di luar dugaan, suatu hari ia jatuh sakit, diawali dari batuk, lalu dadanya sesak, bahkan kondisinya sempat kritis dan harus dibuat koma.
Baca Juga: Cara Pemkot Makassar Cegah Penularan Covid-19 di Malam Tahun Baru
"Dua puluh dua hari saya dirawat di rumah sakit, termasuk tujuh hari di ICU, lalu 14 hari di rumah. Saat di rumah sakit saya sempat dibuat tidak sadarkan diri atau diintubasi. Intubasi ini adalah proses pengambilalihan fungsi paru-paru, di mana paru-paru saya diistirahatkan, sementara sistem pernafasan untuk sementara waktu diganti oleh alat lain. Tindakan ini diambil karena jika paru-paru masih bekerja secara berat maka terapi yang diberikan tidak memberi hasil maksimal. Risikonya memang sangat besar. Pilihan saya ketika itu adalah mengikuti proses itu atau ya... saya pamitan dengan keluarga," terang Ulul Albab dengan lirih ketika diwawancarai VOA akhir pekan lalu.
Dilansir VOA, Jumat (11/12/2020), sudah ada 300 lebih petugas medis dan kesehatan di Indonesia yang meninggal akibat Covid-19. Mereka termasuk dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan perawat.
Berdasarkan catatan Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pada pekan pertama Desember ini, kematian tenaga medis naik sampai tig akali lipat.
"Untuk warga yang masih tidak percaya atau menganggap Covid-19 ini hoaks, saya ini adalah bukti nyatanya. Covid-19 itu nyata dan ada. Berbeda dengan profesi lain, kami dokter dan perawat tidak bisa break atau jeda. Kami harus bertugas, melayani pasien secara terus menerus," kata Ulul Albab, sembari mengungkapkan makin meningkatnya jumlah petugas medis yang tertular dan meninggal karena Covid-19.
Ia mengaku melihat sendiri, selama dirinya dirawat di rumah sakit, kawan-kawannya sesama petugas medis selama 24 jam selalu mengenakan APD dan begitu kelelahan.
Baca Juga: Sebelum Jokowi Umumkan Vaksin Gratis, Kaesang Ternyata Sudah Beri Kode
"Bisa jadi faktor kelelahan karena bekerja di garis depan ini membuat daya tahan tubuh mereka juga turun," lanjut dokter spesialis kandungan alumnus Universitas Indoensia (UI) ini.
"Tim medis berupaya keras melakukan yang terbaik, memberi perawatan kesehatan, memulai terobosan guna mendapat terapi yang paling tepat, tetapi ini penyakit yang sama sekali baru. Ada yang hanya menderita batuk tanpa demam, tanpa kehilangan penciuman. Tapi ada yang menderita demam, gangguan pernafasan, gangguan pencernaan, dan akhirnya kritis," kata dia lagi.
Dirinya pun menegaskan pentingnya tanggung jawab setiap orang, bukan hanya pemerintah dan petugas medis saja, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Menurutnya, keberadaan vaksin tak bisa menggantikan protokol kesehatan 3T dan 3M.
"Vaksin apa pun tidak akan efektif jika kita mengabaikan 3T dan 3M," katanya, tegas.
Diketahui, 3T merupakan sebutan untuk testing, tracing, dan treatment, atau pengujian, pelacakan, dan perawatan kesehatan. Sementara 3M adalah kependekan dari mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Keduanya adalah bagian dari protokol kesehatan untuk mencegah merebaknya Covid-19 yang dijalankan banyak negara, begitu juga Indonesia.
"Jadi memang yang paling utama adalah mencegah agar jangan sampai terjangkit. Caranya? Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun. Pokoknya aman, imun, dan iman. Aman dengan menjalankan protokol kesehatan. Imun dengan cara olahraga, pola hidup sehat, istirahat cukup, makan makanan bergizi. Sementara iman, yaitu dengan mendekatkan diri pada Allah SWT, selalu berdoa agar kita dan keluarga dijauhkan dari penyakit ini. Juga percaya bahwa Ia akan selalu menolong kita," pesan Ulul Albab.
Diberitakan Suara.com sebelumnya, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, tiba di bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Minggu (6/12/2020) sekitar pukul 21.25 WIB.
Vaksin tersebut diangkut menggunakan pesawat kargo khusus Garuda Indonesia Boeing 777-300 EA rute Jakarta-Beijing-Jakarta.
Selain vaksin dalam bentuk jadi, pada Desember ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di Januari 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diketahui telah menetapkan enam jenis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.01.07/Menkes/9860/2020 pada 3 Desember 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan pada 3 Desember 2020. Jenis vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac Biotech Ltd sebagai jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk vaksinasi di Indonesia.
Keenam jenis vaksin tersebut merupakan vaksin yang masih dalam tahap pelaksanaan uji klinik tahap ketiga atau telah selesai uji klinik tahap ketiga.
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar