SuaraJogja.id - Satreskrim Polres Sleman berhasil mengamankan enam orang di wilayah hukum Polsek Minggir setelah meresahkan warga setempat. Gerombolan pemuda ini diduga hendak melakukan tawuran atau kejahatan malam (klitih) di wilayah Sleman.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah mengatakan dari enam orang yang diamankan hanya dua orang yang menjadi terjadi tersangka. Penetapan itu karena dua orang tersebut terbukti membawa sentaja tajam.
"Dari enam orang kita tetapkan sebagai tersangka dua orang karena membawa senjata tajam. Empat sisanya menjadi saksi," ucap Deni kepada awak media saat menggelar rilis kasus kriminal di Mapolres Sleman, Rabu (16/12/2020).
Deni mengungkapkan kronologis kejadian berawal dari rombongan tersebut diduga hendak melakukan tawuran di Kronggahan, Mlati, Sleman pada Selasa (15/12/2020) sekitar 00.15 WIB. Rombongan yang berjumlah 15 orang itu sempat berkumpul terlebih dahulu di simpang emat Pelem Gurih, Gamping, Sleman.
Baca Juga: Mahasiswi Jogja Dichat Polisi karena Dukung Demo, Polres Sleman Klarifikasi
Dalam perjalanan menuju Kronggahan, rombongan tersebut melakukan konvoi dengan membawa senjata tajam berupa pedang. Lalu sesampainya di Demak Ijo, rombongan yang terlihat oleh sejumlah warga langsung dikejar dibantu dengan anggota Sabhara Polres Sleman yang sedang patroli.
"Waktu dikejar rombongan akhirnya lari secara berhamburan dan terpisah. Kemudian hanya enam orang yang berhasil diamankan dan diserahkan ke Polsek Minggir oleh warga setempat," ujarnya.
Disebutkan Deni setelah penangkapan berhasil dilakukan para pelaku langsung diserahkan ke Polres Sleman untuk penyidikan lebih lanjut. Bersama pelaku juga di sita barang bukti berupa senjata tajam jenis golok sisi dan pisau bergerigi.
"Dari informasi yang didapat motifnya diketahui tawuran antar pelajar sekolah. Sedangkan untuk senjata buat sendiri ada yang pinjem juga. Golok sisir panjangnya kurang lebih 50 cm dengan gagang berbalut lakban," ungkapnya.
Setelah pemeriksaan dilakukan ditetapkan tersangka adalah AHH (19) warga Tamantirto, Kasihan, Bantul dan RS (16) warga Argorejo, Sedayu, Bantul. Terkait dengan tersangka yang masih di bawah umur, RS diketahui masih merupakan pelajar kelas 10 di SMA 1 Sedayu.
Baca Juga: Diringkus Polres Sleman Gara-Gara Buat Uang Palsu, TSJ Belajar Otodidak
"Untuk tersangka AHH dilakukan penahanan dirutan Polres Sleman dan terhadap pelaku anak, RS melaksanakan wajib apel di Mapolres Sleman," tuturnya.
Atas kejadian ini tersangka dikenakan Undang-undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 Pasal 2 ayat 1 dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 10 tahun.
Berita Terkait
-
Tersisa 5 Pekan, Berikut Daftar Tim BRI Liga 1 2024/2025 yang Terancam Degradasi
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan