"Kalau di rumah sakit tuh agak was-was juga tapi kalau di lab kayaknya sehat-sehat orangnya. Ya walaupun tetep menjaga prokes," imbuhnya.
Sementara itu nasib lebih beruntung dialami oleh calon pelaku perjalanan lainnya, Rufer (24). Ia yang sudah datang dan mengantri sejak pagi untuk mendaftar bisa mendapatkan kesempatan untuk rapid test antigen di klinik tersebut.
"Tadi saya datang jam 06.00 WIB pagi. Soalnya jam 07.00 saja udah rame antrinya. Kebetulan saya langsung daftar hari ini dan dapat. Mau pesan lewat WA tidak bisa, mending langsung datang saja. Kouta juga dibatasi soalnya, 80 orang perhari," jelas pria asal Sumatera itu.
Dijelaskan bahwa Rufer yang datang bersama temannya harus menunggu tes cepat antigen itu cukup lama. Datang pukul 06.00 WIB pagi, ia baru bisa melakukan tes sekitar pukul 09.30 WIB.
"Antrinya panjang tadi. Karena nunggu bookingan yang sebelumnya di tes dulu. Hasilnya kita belum tahu, informasinya bisa diambil 30 menit sampai maksimal 1 jam nanti akan dikabari," tuturnya.
Rufer yang masih merampungkan studinya di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu mengatakan hendak menyambangi keluarga yang berada di Jakarta untuk merayakan tahun baru di sana. Ia berencana untuk kembali lagi ke Jogja setelah tahun baru.
Disampaikan Rufer, sebenarnya kemarin sudah sempat mencari tempat untuk melakukan tes cepat antigen. Namun juga belum dapat.
"Sempet iseng nyari beberapa hari yang lalu tapi mungkin karena aturannya mendadak juga jadi ketersediaan antigen masih belum banyak," ungkapnya.
Rufer menuturkan telah membeli tiket kereta menuju Jakarta yang direncanakan akan berangkat nanti malam. Keterangan hasil tes cepat antigen yang dilakukan hari ini menjadi harapannya untuk bisa berangkat ke Jakarta.
Baca Juga: Antrean Warga Rapid Test Antigen Mengular Panjang di Bandara Soetta
"Berangkat nanti malam, kalau ngga dapet ini ya ngga jadi berangkat. Untung dapet dan semoga hasilnya negatif," terangnya.
Menanggapai aturan yang terbilang mendadak dari pemerintah terkait tes cepat antigen ini, Rufer tidak bisa berkomentar banyak. Namun menurutnya kebijakan ini cukup menggelitik karena ditetapkan secara mendadak sehingga membuat orang kelabakan untuk melengkapi persyaratan yang dibutuhkan.
Berita Terkait
-
Benarkah Tes Antigen Jadi Opsi Tepat Pengujian Covid-19? Begini Kata Studi
-
Soroti Membludaknya Antrean Rapid Test Antigen, Begini Tanggapan Alvin Lie
-
Penumpang Hampir Ditinggal Pesawat sebab Antre Rapid Test Antigen di Soetta
-
RSUI Buka Dua Layanan Rapid Test Antigen, di Klinik dan Drive Thru
-
Libur Nataru, Ancol Pastikan Tutup Kawasan Wisatanya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
Terkini
-
3 Pendaki Ilegal Masuk Gunung Merapi, Satu Berhasil Selamat, Dua Masih Dicari
-
Banjir Merenggut Sawah dan Rumah, Mahasiswa Sumatera dan Aceh di Jogja Berjuang Bertahan Hidup
-
3.000 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Nataru, Siagakan 20 Pos Operasi Lilin Progo 2025
-
Lewat Jalan Sehat, BRI Group Himpun Dana Kemanusiaan untuk Pemulihan Sumatra
-
4 Link Saldo DANA Kaget Bisa Bikin Wisata Akhir Tahun Makin Cuan!