Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 23 Desember 2020 | 20:47 WIB
Kepala Dinpar Bantul, Kwintarto Heru Prabowo saat ditemui wartawan, Senin (1/6/2020) -- [Suarajogja.id/Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Penghujung tahun 2020, di mana masyarakat memilih untuk menghabiskan waktu dengan berlibur, dimanfaatkan Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul untuk menambah pendapatan. Target Rp16 miliar pendapatan yang telah ditetapkan pada APBD Perubahan 2020 diprediksi bisa terpenuhi.

Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan, hingga awal Desember 2020, Dispar Bantul mencatat, pendapatan di sektor pariwisata mencapai Rp15,8 miliar.

"Dengan sisa waktu yang ada, maka insyaallah akan terlampaui,” kata Kwintarto, dihubungi wartawan, Rabu (23/12/2020).

Bukan tanpa alasan optimisme ini disampaikan Kwintarto. Sebab, target kunjungan pada libur Natal dan tahun baru adalah sebanyak 220.000 pengunjung.

Baca Juga: Buntut Imbauan Mendadak Rapid Test Antigen, Pesanan Hotel Banyak Dibatalkan

“Padahal saat ini sudah ada 100.000 pengunjung. Maka dari itu, kami optimistis target tersebut mampu terlampaui,” jelasnya.

Oleh karena itu, Kwintarto menyatakan, pihaknya telah menambah jumlah petugas yang ditempatkan di setiap objek wisata pada libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Tujuannya untuk mengantisipasi adanya lonjakan pengunjung dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di objek wisata.

“Ada 124 petugas yang kami maksimalkan di sejumlah objek wisata,” jelasnya.

Ia menerangkan, meski Pemkab tak menutup objek wisata yang ada di Bumi Projotamansari, protokol kesehatan harus disiapkan pengelola wisata.

Baca Juga: Sambut Hari Libur Nataru, Dinpar Bantul Tak Larang Ada Pagelaran dan Pentas

"Hal ini sudah kami imbau terus menerus. Protokol kesehatan yang utama," kata dia.

Pengelola wisata ditekankan untuk menyediakan sejumlah fasilitas pencegahan Covid-19, seperti menyediakan wastafel portable atau hand sanitazer.

"Termasuk mengetatkan pengunjung untuk mengenakan masker. Jika ada yang berkerumun, diingatkan," ujar dia.

Kwintarto tak menampik, pantai adalah destinasi wisata yang dipilih sebagian besar masyarakat untuk berlibur.

Namun begitu, tak menutup kemungkinan lokasi wisata seperti Hutan Pinus menjadi destinasi alternatif bagi pengunjung.

"Memang banyak pilihan lokasi wisata di Bantul. Namun kami tekankan agar protokol kesehatan ini tetap dijaga," katanya.

Load More