SuaraJogja.id - Langkah kaki seorang pria 40 tahun, bergegas menuju pintu masuk sebuah gereja yang terletak di Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Lajunya sempat terhenti ketika panitia gereja meminta dia mencuci tangan di sebuah wastafel yang telah disediakan.
Tak lupa, petugas juga mengecek suhu tubuh pria yang bernama Daru Waskita yang berniat melakukan ibadah misa natal di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran, Kabupaten Bantul.
Usai dipastikan suhu tubuh dalam keadaan normal atau tak mencapai suhu 37,3 derajat. Daru memasuki komplek gereja dan mencari nomor kursi yang telah disediakan sesuai tiket yang dia bawa dari rumah.
Penyelenggaraan misa natal di tengah Covid-19 sangat berbeda pada misa natal tahun-tahun sebelumnya. Jemaat diwajibkan menggunakan masker saat ibadah berlangsung. Hal itu pun dirasakan oleh Daru.
Kendati demikian, nilai ibadah yang dia lakukan tak berpengaruh pada kepercayaan yang ia imani. Dengan khusyuk dirinya mengikuti rangkaian ibadah yang dipimpin oleh seorang Romo pada pagi itu.
Hanya 1,5 jam dirinya melakukan misa di gereja setempat. Pada tahun sebelumnya, Daru biasa mengikuti ibadah hingga 2 jam lamanya.
"Saat ini sangat dibatasi (penyelenggaraannya), ibadah hanya 1,5 jam. Biasanya sampai 2 jam, hal itu juga mengikuti imbauan dari pihak gereja," kata Daru di Gereja Ganjuran, Jumat (25/12/2020).
Usai ibadah, Daru memilih untuk bergegas pulang. Biasanya ia masih bisa bersalam-salaman dengan jemaat lain, bahkan biasa bertemu rekannya yang saat duduk di bangku sekolah. Namun, karena kondisi yang tak memungkinkan saat ini, pihaknya mengurungkan hal tersebut.
Situasi pandemi covid-19 juga berimbas terhadap suasana rumah Daru. Keluarga besar yang biasanya datang ke rumahnya di wilayah Dusun Gunungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro ini tak ramai seperti Natal 2019.
Baca Juga: Bawa Gir di Dalam Jok Motor, Pelajar Asal Bantul Diamankan Polisi
"Keluarga adik dari Semarang tidak ada yang pulang karena situasi Covid-19. Semuanya tetap berada di rumah," katanya.
Natal 2020 yang mengangkat tema NamaNya Akan Disebut Immanuel juga memiliki makna tersendiri.
Romo H Rony Suryo Nugroho dalam pesan Natalnya mengatakan makna tema tersebut juga berarti Tuhan Beserta Kita.
"Karena Tuhan beserta kita, maka kita harus membuat kebaikan kepada orang lain dari hal yang kecil. Tidak hanya mencintai namun diwujudkan dengan tindakan nyata," ujar Romo Rony saat memimpin misa Natal di Gereja HKYT Ganjuran.
Perayaan Natal tahun 2020 dilakukan dengan sederhana. Bahkan acara besar dan pernak pernik di rumah Daru juga tidak banyak dirias.
"Tahun ini sederhana sekali. Dekorasi rumah untuk natal juga tak begitu ramai. Tetapi ibadah Natal tahun ini yang paling penting," katanya.
Berita Terkait
-
Jadi Panutan, Begini Perayaan Natal ala Agnez Mo dan Keluarga Tahun Ini
-
Dapat Remisi Khusus Natal, Jimmy Tak Sabar Bertemu Keluarga di Riau
-
Cerai, Gading Marten dan Gisella Anastasia Tetap Natalan Bareng
-
Jessica Iskandar Dianggap Umbar Dada saat Ucapkan Selamat Natal
-
Batasi Misa Natal, Ibadah di Katedral Hanya untuk Jemaat 18 Tahun ke Atas
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu