SuaraJogja.id - Deformasi Gunung Merapi mengalami peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Terbaru, peningkatan deformasi sudah mencapai 21 cm per hari sejak Minggu (3/1/2021) kemarin dan bertahan hingga Senin (4/1/2020).
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengakui, memang laju deformasi Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. Dibandingkan dengan sebelumnya, laju deformasi hanya sebesar 14 cm hingga 18 cm, sedangkan kini berada di angka 21 cm.
"Dalam tiga hari terakhir, jika kita pantau dengan menggunakan electronic distance measurements (EDM) di Pos PGM Babadan, rata-rata laju deformasi Gunung Merapi sebesar 21 cm per hari," kata Hanik pada Senin.
Diketahui, pada Kamis (31/12/2020) laju rata-rata deformasi saat itu masih sekitar 18 cm per hari.
Bahkan pada Selasa (29/12/2020), laju deformasi berdasarkan pantauan dari pos PGM Babadan lebih rendah lagi, yakni 14 cm per hari.
Selain peningkatan pada laju deformasi, gempa guguran juga mengalami aktivitas serupa.
Pada Selasa (29/12/2020), jumlah gempa guguran hanya terjadi sebanyak 48 kali.
Kemudian jumlah meningkat pada Kamis, yang tercatat sebanyak 55 kali gempa guguran, lalu kembali meningkat cukup drastis pada Jumat (1/1/2021) kemarin, dengan jumlah 108 gempa guguran.
"Walaupun sebenarnya ada penurunan pada Sabtu (2/1/2021), yakni 92 gempa guguran saja, tapi jumlah itu masih lebih tinggi dibandingkan beberapa hari sebelumnya. Untuk aktivitas kegempaan lainnya di periode waktu yang sama, gempa vulkanik dangkal sebanyak 100, gempa fase banyak (hybrid) sebanyak 467, sedangkan gempa embusan sebanyak 119 kali," ungkapnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 1,5 Km
Selain itu, Gunung Merapi juga sempat memuntahkan guguran material dengan jarak luncur 1,5 kilometer pada Minggu pagi.
Guguran yang dikeluarkan gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu mengarah ke Kali Lamat.
Muntahan material itu tidak hanya mengarah Kali Lamat. Guguran material Merapi lainnya juga terlihat meluncur di Kali Senowo, Kabupaten Magelang.
Jarak luncurannya masih sama dengan yang mengarah ke Kali Lamat, yakni sepanjang 1,5 kilometer.
Ditambahkan Hanik bahwa pihaknya memastikan hingga saat ini, titik api diam yang menjadi tanda erupsi segera terjadi belum tampak. Bahkan kubah lava pun sampai sekarang belum terlihat.
"Hingga saat ini belum terpantau munculnya titik api diam di Gunung Merapi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 1,5 Km
-
Juru Kunci Gunung Merapi: Juru Kunci Bukan Dukun dan Kiai
-
Masih Berstatus Siaga, Petugas Jaga Ketat Jalur Pendakian ke Gunung Merapi
-
Kemungkinan Erupsi Eksplosif Gunung Merapi Menguat
-
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Kemungkinan Erupsi Eksplosif Menguat
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin