Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 05 Januari 2021 | 14:52 WIB
Taman Tebing Breksi di perbukitan Prambanan Kabupaten Sleman. - (ANTARA Jogja)

SuaraJogja.id - Kondisi pandemi Covid-19 nyatanya tidak begitu berdampak pada kunjungan wisatawan di Kabupaten Sleman pada liburan pergantian tahun kemarin. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kunjungan pada liburan akhir tahun dibandingkan dengan libur Natal 2020 sebelumnya.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suci Iriani Sinuraya menuturkan bahwa walaupun tidak begitu signifikan, tetapi peningkatan kunjungan wisatawan tetap dirasakan. Jika pada libur Natal jumlah kunjungan hanya sebanyak 19.066 wisatawan, saat liburan pergantian tahun bertambah menjadi 21.068 wisatawan.

"Jumlah itu kunjungan dari 11 destinasi pariwisata teratas yang ada di wilayah Kabupaten Sleman," kata Suci saat dikonfirmasi awak media, Selasa (5/1/2021).

Suci menyebutkan, jumlah kunjungan pada dua libur panjang di penghujung tahun tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan masa liburan sebelumnya. Di antaranya jumlah kunjungan yang tercatat pada liburan Maulid Nabi pada Oktober lalu hingga menembus angka 42.808 wisatawan.

Baca Juga: Akumulasi Pilkada dan Libur Nataru, Kasus Corona Bisa Meroket 40 Persen

Dari jumlah kunjungan itu, Dinas Pariwisata kemudian memetakan beberapa destinasi wisata utama yang menjadi magnet bagi para wisatawan. Hasilnya, ada empat destinasi utama yang menjadi pilihan wisatawan selama liburan tersebut, yakni Tebing Breksi, Kaliurang, Kaliadem, dan Jogja Exotarium.

"Empat destinasi wisata itu mendapat rata-rata kunjungan hingga sekitar 81% dari total kunjungan pada masa libur panjang di penghujung tahun tersebut," ucapnya.

Disampaikan Suci, selain empat destinasi itu, masih ada destinasi favorit lain selama libur akhir tahun 2020: Agrowisata Bhumi Merapi, Monumen Jogja Kembali, Gardu Pandang Kaliurang, Candi Sambisari, hingga Candi Ijo.

"Wisata alam masih menjadi pilihan utama bagi para wisatawan," cetusnya.

Ditambahkan Suci, berdasarkan pantauan yang dilakukan petugas Dinas Pariwisata Sleman, penerapan protokol kesehatan telah dilakukan dengan baik. Tidak hanya wisatawan yang tetap menerapkan protokol kesehatan, tetapi juga pengelola destinasi wisata.

Baca Juga: Dampak Pandemi, Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Cuma 3,8 Juta

Selain menerapkan protokol kesehatan -- seperti cuci tangan baik pada pintu masuk maupun di dalam destinasi, memakai masker, hingga cek suhu, Destinasi wisata di Sleman pun tetap mematuhi jam operasional yang ditetapkan dalam SE Dinas Pariwisata Sleman No.443/2592 dan SE Bupati Sleman No. 440/02875 tentang Penyesuaian Kegiatan dalam Pencegahan Penyebaran Covid 19 Selama Libur Cuti Bersama Hari Raya Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo berharap, tidak terjadi penambahan kasus Covid-19 pascalibur Natal dan tahun baru. Terlebih, Pemerintah Kabupaten Sleman juga sudah melakukan pembatasan jam operasional pada seluruh objek wisata.

"Jam operasional sudah diatur, maksimal tutup pada pukul 18.00 WIB pada tanggal 31 Desember 2020 kemarin. Mudah-mudahan langkah itu bisa menekan lonjakan penambahan kasus Covid-19," kata Joko.

Kendati begitu, pihaknya juga tetap melakukan antisipasi dengan terus mengupayakan penambahan tempat tidur perawatan untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan.

Penambahan tempat tidur sendiri ditargetkan mencapai 30 sampai dengan 40 persen.

"Intinya kami terus memastikan kesiapan RS untuk menambah tempat tidur pasien Covid-19 sebanyak 30 sampai dengan 40 persen. Kami terus koordinasi dengan RS," tandasnya.

Load More