SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi makin meningkat di pekan pertama 2021 menurut laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Berdasarkan laporan dalam rentang waktu 1-7 Januari 2021, yang dibagikan melalui akun resmi Twitter @BPPTKG, tercatat ada 19 kali guguran lava pijar dari gunung yang berada di perbatasan provinsi DIY dan Jawa Tengah ini.
Guguran lava pijar pertama tercatat pada Senin (4/1/2021) pukul 19.50 WIB, dengan suara yang terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan.
Menurut keterangan BPPTKG, selama seminggu ini, dari 19 guguran lava pijar yang dimuntahkan Gunung Merapi, jarak luncur maksimal sejauh 800 meter ke hulu Kali Krasak.
Selain itu, sejak ditetapkan status siaga atau level 3, untuk kali pertama Gunung Merapi mulai mengeluarkan awan panas, tepatnya pada Kamis (7/1/2021).
Pada periode 1-7 Januari 2021, tercatat empat kali kemunculan awan panas: pukul 08.02, 12.50, 13.15, dan 14.02 WIB.
Sama seperti guguran lava pijar, awan panas guguran juga mengarah ke hulu Kali Krasak, dengan jarak luncur sekira kurang dari 1 km.
Sementara itu, berdasarkan analisis morfologi area puncak melalui foto dari stasiun Tunggularum, terbentuk kubah lava baru.
"Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 7 Januari 2021 terhadap tanggal 24 Desember 2020 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan adanya kubah lava baru," kicau @BPPTKG.
Baca Juga: Update Merapi, Hingga Jumat Pagi Alami Guguran Lava Pijar Hingga 4 Kali
Laporan ini juga menunjukkan bahwa intensitas kegempaan Gunung Merapi lebih tinggi dibandingkan pekan lalu.
"Deformasi Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dari reflektor RB1 dan RB2 pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 15 cm/hari," tambah BPPTKG.
Dengan begitu disimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi, dan statusnya masih di tingkat Siaga.
Untuk saat ini, lanjut BPPTKG, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Merapi antara lain berupa "guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awanpanas sejauh maksimal 5 km."
Status Gunung Merapi mengalami perubahan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) sejak Kamis (5/11/2020) pukul 12.00 WIB. Keputusan itu ditetapkan berdasarkan peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak bulan Juni 2020.
Kegiatan penambangan di beberapa wilayah diminta untuk dihentikan. Pelaku wisata juga diimbau untuk tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.
Berita Terkait
-
Update Merapi, Hingga Jumat Pagi Alami Guguran Lava Pijar Hingga 4 Kali
-
Malam Jumat Tadi Gunung Merapi Semburkan 10 Kali Guguran Lava Pijar
-
Sejak Pagi Hingga Siang Kemarin, Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas 4 Kali
-
Malam Jumat, Gunung Merapi 10 Kali Keluarkan Guguran Lava Pijar
-
Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar Hingga Kamis Malam
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas
-
5 Rekomendasi Rental Mobil di Yogyakarta untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Sororti Gajah Bantu Bersihkan Sisa Bencana, Guru Besar UGM Sebut Berisiko pada Kesehatan Satwa