SuaraJogja.id - Raut wajah gembira tidak bisa disembunyikan dari masker yang menutupi sebagian wajahnya. Lega, itu yang dirasakan Suparmadi, warga Temanggal 2, Purwomartani, Kalasan, Sleman yang baru saja menerima sebuah rekening dari bank berisi sejumlah uang di dalamnya.
Bukan tanpa sebab pria 39 tahun ini mendapatkan rekening berisi uang yang berjumlah cukup banyak tersebut. Pasalnya, Suparmadi baru saja menyelesaikan proses ganti rugi proyek Jalan Tol Jogja-Solo yang melintasi bidang tanah miliknya.
"Senang, bersyukur bahwa proses yang sudah berjalan selama setahun, hari ini bisa cair. Sehingga ada suatu kepastian kami harus melangkah ke depan," ujar Suparmadi saat ditemui awak media setelah proses pencairan uang ganti rugi di Balai Desa Purwomartani, Jumat (8/1/2021).
Suparmadi mengatakan bahwa ganti rugi ini seolah menjadi angin segar bagi ia sendiri dan warga lain. Sebab, selama ini saat lahan terdampak itu belum terbayar, warga dibiarkan dalam ketidakpastian.
"Kalau sudah dibayar, bisa untuk mencari lahan pengganti. Jika tidak ada kepastian, tentu akan menyulitkan," ucapnya.
Disebutkan bahwa secara keseluruhan jumlah bidang yang dimiliki oleh Suparmadi yakni sebanyak lima bidang tanah. Sementara hari ini, dalam pembayaran ganti rugi tahap pertama, baru dua bidang saja yang dibayarkan.
Dari dua bidang yang sudah dibayarkan pada hari ini, Suparmadi mengantongi uang senilai kurang lebih Rp3 miliar. Bidang pertama dengan luas 277 meter persegi dan kedua seluas 439 meter persegi.
Dengan nominal ganti rugi yang tidak sedikit tersebut, ia mengaku akan menggunakannya untuk mencari lahan lain sebagai tempat tinggal. Hal itu dikarenakan satu dari dua bidang yang dibayarkan ganti ruginya hari ini adalah bidang rumahnya sendiri.
"Yang jelas akan mencari lahan pengganti karena kebetulan saya terdampak rumah. Jadi mencari lahan untuk tempat tinggal dulu, lalu cari lahan pengganti juga untuk usaha. Soalnya ada lahan usaha juga yang terdampak. Baru setelah itu tentunya untuk pengembangan usaha yang lain," kata pria pemilik usaha pengolahan kelapa tersebut.
Baca Juga: Terdampak Tol Jogja, Biaya Relokasi Makam Dihitung per Liang
Terkait dengan proyeksi atau gambaran lahan baru yang akan ditempat selanjutnya, ia memilih untuk tetap berusaha mencari di wilayah sekitar tempat tinggalnya yang lama saja. Keinginan itu dibuat dengan mempertimbangan kultur sosial yang sudah terjalin.
Menurutnya dengan tetap berada tidak jauh dari wilayah sebelumnya, Suparmadi dan keluarga tidak perlu repot-repot untuk beradaptasi lagi dengan lingkungan baru. Selain itu usaha yang sudah dibangun sejak lama bisa kembali berjalan dengan waktu lebih singkat serta mendapat dukungan dari tetangga sekitar.
Terkait dengan harga tanah yang dikabarkan menjadi lebih tinggi dibanding harga sebelumnya, Suparmadi percaya bahwa harga yang dipatok tidak terlalu fanatastis kenaikannya. Lagipula kata dia, harga itu tergantung dari posisi atau letaknya.
"Saya pikir tidak terlalu fantastis artinya masih bisa terkejar. Seandainya nanti warga mau membeli lahan kembali itu tidak sampai kesulitan dengan nilai pengganti yang sudah ada," terangnya.
Suparmadi menilai bahwa uang ganti rugi yang diberikan kepada warga masih tergolong mencukupi. Hanya diperlukan manajemen dan kecermatan dalam memutuskan untuk memanfaatkan uang yang telah diterima itu.
"InsyaAllah mencukupi cuma ya. Kembali lagi kepada kecermatan warga sendiri untuk memilih lahan mana yang mau dibeli kembali tentunya. Karena kalau mau dijadikan lahan yang lebih bonafit barang kali akan menjadi semakin sempit tapi minimal dengan standar keadaan yang sama, saya yakin sangat cukup dan longgar," tandasnya.
Berita Terkait
-
Terdampak Tol Jogja, Biaya Relokasi Makam Dihitung per Liang
-
Habib Rizieq Minta Ganti Rugi Penggusuran Pesantren FPI Megamendung
-
Ajakan Nikah Ditolak, Pria Tagih Biaya Ganti Rugi Pacaran Rp 100 Juta
-
Nyesek! Cewek Ini Ditagih Biaya Pacaran Rp 100 Juta Gegara Ogah Menikah
-
Pematokan Lahan Proyek Tol Jogja-Bawen Dilakukan Januari, Mulai dari Jogja
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian