Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 08 Januari 2021 | 19:34 WIB
Seorang warga secara simbolis menerima pembayaran ganti rugi tahap pertama Jalan Tol Jogja-Solo di Balai Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman, Jumat (8/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Menurutnya dengan tetap berada tidak jauh dari wilayah sebelumnya, Suparmadi dan keluarga tidak perlu repot-repot untuk beradaptasi lagi dengan lingkungan baru. Selain itu usaha yang sudah dibangun sejak lama bisa kembali berjalan dengan waktu lebih singkat serta mendapat dukungan dari tetangga sekitar.

Terkait dengan harga tanah yang dikabarkan menjadi lebih tinggi dibanding harga sebelumnya, Suparmadi percaya bahwa harga yang dipatok tidak terlalu fanatastis kenaikannya. Lagipula kata dia, harga itu tergantung dari posisi atau letaknya.

"Saya pikir tidak terlalu fantastis artinya masih bisa terkejar. Seandainya nanti warga mau membeli lahan kembali itu tidak sampai kesulitan dengan nilai pengganti yang sudah ada," terangnya.

Suparmadi menilai bahwa uang ganti rugi yang diberikan kepada warga masih tergolong mencukupi. Hanya diperlukan manajemen dan kecermatan dalam memutuskan untuk memanfaatkan uang yang telah diterima itu.

Baca Juga: Terdampak Tol Jogja, Biaya Relokasi Makam Dihitung per Liang

"InsyaAllah mencukupi cuma ya. Kembali lagi kepada kecermatan warga sendiri untuk memilih lahan mana yang mau dibeli kembali tentunya. Karena kalau mau dijadikan lahan yang lebih bonafit barang kali akan menjadi semakin sempit tapi minimal dengan standar keadaan yang sama, saya yakin sangat cukup dan longgar," tandasnya.

Sebelumnya diketahui sebanyak 25 warga di Kalurahan Purwomartani, Kalasan, Sleman akhirnya dapat bernapas lega. Pasalnya pada hari ini Jumat (8/1/2021) uang ganti rugi proyek Jalan Tol Jogja-Solo untuk seksi pertama mulai diserahkan.

Bupati Sleman Sri Purnomo berpesan bahwa warga yang telah menerima uang ganti rugi tersebut untuk bisa memanfaatkan uang yang ada dengan baik. Artinya uang yang ada di dalam rekening tersebut tidak perlu diambil jika tidak ada kebutuhan mendesak.

"Kami juga berharap kalau bisa karena ini adalah penjualan tanah ya kalau bisa dikembalikan ke tanah lagi. Sehingga mereka bisa gunakan itu untuk kepentingan selanjutnya," kata Sri.

Sri juga meminta kepada warga lain yang masih belum menerima uang ganti rugi untuk bisa bersabar sebentar lagi. Jika memang ada warga terdampak merasa belum melengkapi persyaratan-persyaratan yang diminta bisa untuk segera dilengkapi.

Baca Juga: Habib Rizieq Minta Ganti Rugi Penggusuran Pesantren FPI Megamendung

"Aparat keluarahan juga kami perintahkan untuk membantu melengkapi persyaratan yang diperlukan," tandasnya.

Load More